Cari Blog Ini

Jumat, 28 Januari 2011

Alzheimer


Definisi Dementia
Dementia adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh:
  1. gangguan pada memori,
  2. gangguan pada area yang lain dari pikiran seperti kemampuan untuk mengorganisasikan pikiran-pikiran dan alasan, kemampuan untuk menggunakan bahasa, atau kemampuan untuk melihat secara akurat dunia visual (bukan karena penyakit mata), dan
  3. gangguan-gangguan ini adalah cukup parah untuk menyebabkan penurunan pada tingkat berfungsi pasien yang biasanya.
Meskipun beberapa jenis dari kehilangan memori adalah bagian-bagian yang normal dari penuaan, perubahan-perubahan yang disebabkan oleh penuaan adalah tidak cukup parah untuk mengganggu tingkat berfungsi. Banyak penyakit-penyakit yang berbeda dapat menyebabkan dementia, namun peyakit Alzheimer adalah betul-betul penyebab yang paling umum untuk dementia di Amerika dan di kebanyakan negara-negara di dunia.
Definisi Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer (PA) adalah penyakit otak yang berlanjut secara perlahan yang dikarakteristikan oleh gangguan memori dan secepatnya oleh gangguan-gangguan pada memberi alasan, merencanakan, bahasa, dan persepsi. Banyak ilmuwan-ilmuwan percaya bahwa penyakit Alzheimer berakibat dari peningkatan produksi atau akumulasi dari protein spesifik (beta-amyloid protein) di otak yang menjurus pada kematian sel syaraf.
Kemungkinan memperoleh penyakit Alzheimer meningkat secara substansial setelah umur 70 tahun dan mungkin mempengaruhi sekitar 50% dari orang-orang berumur diatas 85 tahun. Meskipun begitu, penyakit Alzheimer bukan bagian yang normal dari penuaan dan bukan sesuatu yang tak bisa dihindarkan yang terjadi di kehidupan kemudian. Contohnya, banyak orang-orang yang hidup sampai lebih dari 100 tahun dan tidak pernah mengembangkan penyakit Alzheimer.
Siapa Mengembangkan Penyakit Alzheimer ?
Faktor risiko utama untuk penyakit Alzheimer adalah umur yang meningkat. Ketika populasi menua, frekwensi dari penyakit Alzheimer berlanjut meningkat. Sepuluh persen dari orang-orang diatas umur 65 tahun dan 50% dari mereka yang diatas umur 85 tahun mempunyai penyakit Alzheimer. Kecuali perawatan-perawatan baru dikembangkan untuk mengurangi kemungkinan mengembangkan penyakit Alzheimer, jumlah dari individu-individu dengan penyakit Alzheimer di Amerika diharapkan adalah 14 juta pada tahun 2050.
Ada juga faktor-faktor risiko genetik untuk penyakit Alzheimer. Kebanyakan pasien-pasien mengembangkan penyakit Alzheimer setelah umur 70 tahun. Bagaimanapun, 2%-5% dari pasien-pasien mengembangkan penyakit ini pada dekade kehidupan yang keempat atau kelima (40an atau 50an). Paling sedikit separuh dari pasien-pasien penimbulan awal ini telah mewariskan mutasi-mutasi gen yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer mereka. Lebih dari itu, anak-anak dari pasien dengan penimbulan yang dini dari penyakit Alzheimer yang mempunyai satu dari mutasi-mutasi gen ini mempunyai 50% risiko mengembangkan penyakit Alzheimer.
Ada juga risiko genetik untuk kasus-kasus penimbulan belakangan. Bentuk yang relatif umum dari gen yang berlokasi pada chromosome 19 dihubungkan dengan penimbulan penyakit Alzheimer belakangan. Pada mayoritas dari kasus-kasus penyakit Alzheimer, bagaimanapun, tidak ada risiko-risiko genetik spesifik telah diidentifikasikan.
Faktor-faktor risiko lain untuk penyakit Alzheimer termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit arteri koroner, diabetes, dan kemungkinan kolesterol darah yang meninggi. Individu-individu yang telah menyelesaikan kurang dari delapan tahun pendidikan juga mempunyai risiko yang meningkat untuk penyakit Alzheimer. Faktor-faktor ini meningkatkan risiko penyakit Alzheimer, namun tidak sama sekali mereka berarti bahwa penyakit Alzheimer adalah tidak dapat dihindari pada orang-orang dengan faktor-faktor ini.
Semua pasien-pasien dengan Down syndrome akan mengembangkan perubahan-perubahan otak dari penyakit Alzheimer pada umur 40 tahun. Fakta ini juga adalah petunjuk pada amyloid hypothesis of Alzheimer's disease (lihat bagian belakang pada artikel ini).

Gejala-Gejala Dari Penyakit Alzheimer

Penimbulan dari penyakit Alzheimer adalah biasanya secara berangsur-angsur, dan ia berlanjut secara perlahan. Persoalan-persoalan memori yang anggota-anggota keluarga awalnya abaikan sebagai bagian normal dari penuaan dicatat pada tinjauan kembali oleh keluarga adalah stadium-stadium pertama dari penyakit Alzheimer. Ketika memori dan persoalan-persoalan lain dengan pemikiran mulai secara konsisten mempengaruhi tingkat berfungsi yang biasa, keluarga-keluarga mulai mencurigai bahwa sesuatu lebih daripada penuaan yang normal sedang terjadi.
Persoalan-persoalan memori, terutama untuk kejadian-kejadian baru-baru ini (memori jangka pendek) adalah umum pada awal perjalanan penyakit Alzheimer. Contohnya, individu mungkin, pada peristiwa-peristiwa yang berulang, lupa untuk mematikan setrika atau gagal untuk mengingat obat-obat pagi yang mana telah diminum. Perubahan-perubahan kepribadian yang ringan, seperti kurang spontanitas, apati (kelesuan), dan tendensi untuk menarik diri dari interaksi-interaksi sosial, mungkin terjadi pada awal penyakit.
Ketika penyakit berlanjut, persoalan-persoalan pada pemikiran abstrak dan pada fungsi-fungsi intelektual lain berkembang. Orang itu mungkin mulai mempunyai kesulitan dengan angka-angka ketika bekerja pada rekening-rekening, dengan pengertian apa yang sedang dibaca, atau dengan mengorganisasi pekerjaan harian. Gangguan-gangguan lebih jauh pada kelakuan dan penampakan mungkin juga terlihat pada titik ini, seperti agitasi, sifat lekas marah, suka bertengkar, dan kemampuan yang berkurang untuk berpakaian secara benar.
Belakangan pada perjalanan dari penyakit, individu-individu yang terpengaruh mungkin menjadi bingung atau disorientasi tentang bulan atau tahun berapa sekarang, tidak mampu untuk menggambarkan secara akurat dimana mereka tinggal, atau tidak mampu untuk menyebutkan tempat yang sedang dikunjungi. Secepatnya, pasien-pasien mungkin mengembara, tidak mampu terlibat pada percakapan, lekas marah pada suasana hati, tidak kooperatif, dan kehilangan kontrol kandung kemih dan buang air besar. Pada stadium-stadium kemudian dari penyakit, orang-orang mungkin menjadi tidak mampu secara total mempedulikan mereka sendiri. Kematian dapat kemudian mengikuti, mungkin dari pneumonia atau beberapa persoalan-persoalan lain yang terjadi pada keadaan-keadaan kesehatan yang memburuknya dengan parah. Mereka yang mengembangkan penyakit kemudian dalam kehidupannya lebih sering meninggal dari penyakit-penyakit lain (seperti penyakit jantung) daripada sebagai konsekwensi dari penyakit Alzheimer.

Sepuluh Tanda-Tanda Peringatan Dari Penyakit Alzheimer

Asosiasi Alzheimer telah mengembangkan daftar berikut dari tanda-tnada peringatan yang termasuk gejala-gejala umum dari penyakit Alzheimer. Individu-individu yang menunjukan beberapa dari gejala-gejala ini harus mencari dokter untuk evaluasi sepenuhnya.
  1. Kehilangan memori
  2. Kesulitan melakukan tugas-tugas yang lazim
  3. Persoalan-persoalan dengan bahasa
  4. Disorientasi pada waktu dan tempat
  5. Pertimbangan yang buruk atau berkurang
  6. Persoalan-persoalan dengan pemikiran abstrak
  7. Manaruh barang-barang ditempat yang salah
  8. Perubahan-perubahan pada suasana hati atau kelakuan
  9. Perubahan-perubahan pada kepribadian
  10. Kehilangan inisiatif
Adalah normal untuk jenis-jenis tertentu dari memori, seperti kemampuan untuk mengingat daftar-daftar dari kata-kata, menurun dengan penuaan yang normal. Nyatanya, individu-individu normal yang berumur 50 tahun akan mengingat hanya kira-kira 60% sebanyak item-item pada beberapa jenis-jenis dari tes-tes memori dibanding individu-individu yang berumur 20 tahun. Lebih jauh, setiap orang lupa, dan setiap orang berumur 20 tahun sangat sadar banyak waktu ia tidak dapat memikirkan jawaban pada tes yang ia pernah ketahui. Hampir tidak ada yang berumur 20 tahun khawatir ketika ia lupa sesuatu, bahwa ia mempunya stadium-stadium dini dari penyakit Alzheimer, sedangkan individu yang berumur 50 atau 60 tahun dengan beberapa kehilangan memori mungkin khawatir bahwa mereka mempunyai stadium-stadium awal dari penyakit Alzheimer.

Gangguan kognitif yang ringan

Kriteria untuk dementia adalah konservatif yang berarti bahwa pasien harus telah mempunyai penurunan yang amat pada kemampuan untuk berpikir sebelum diagnosis dari dementia adalah tepat. Kemajuan dari penyakit Alzheimer adalah begitu tersembunyi dan perlahan yang pasien lewati melalui periode penurunan dimana memori mereka adalah secara jelas lebih buruk daripada baseline, namun mereka tetap belum memenuhi kriteria untuk dementia. Sindrom transisional ini disebut Mild Cognitive Impairment (MCI) atau gangguan kognitif yang ringan. Individu-individu yang terpengaruh dengan MCI mempunyai gangguan kognitif yang ditunjukan pada pengujian neuropsychological formal namun masih mampu untuk berfungsi dengan baik. Pengujian neuropsychological formal biasanya berarti bahwa pasien dimasukan deretan dari tes-tes yang distandarkan dari memori dan pemikiran. Beberapa dari tes-tesini adalah sesuatu yang mirip seperti tes-tes IQ yang mungkin kita telah ambil di sekolah. Ketika tes-tes ini dikembangkan mereka dimasukan ke ratusan atau ribuan orang-orang sehingga statistik-statistik tersedia untuk mengatakan bagaimana skor (angka) seseorang dibanding pada sample dari orang-orang yang sehat dari umur yang sama. Jika seorang mendapat skor pada puncak 50%, itu berarti bahwa ia lakukan lebih baik daripada paling sedikit 50% dari orang-orang normal lain yang mengambil tes. Orang-orang dengan skor-skor yang lebih rendah - seringkali pada dasar 7% - dipertimbangkan mempunyai MCI.
Ada beberapa bentuk-bentuk dari MCI. Mungkin yang paling umum dihubungkan dengan gangguan pada memori namun tidak pada kemampuan untuk merencana dan memberi alasan. Orang-orang dengan tipe ini disebut amnestic MCI (amnestic datang dari amnesia dan berarti tidak ada memori) mempunyai risiko yang tinggi mengembangkan penyakit Alzheimer melalui waktu beberapa tahun berikutnya. Orang-orang dengan memori yang terjaga namun kemampuan memberi alasan yang terganggu atau kemampuan pertimbangan yang terganggu (disebut non-amnestic MCI) mempunyai risiko yang lebih rendah mengembangkan penyakit Alzheimer.
Ketika perawatan-perawatan dikembangkan yang mengurangi risiko mengembangkan penyakit Alzheimer atau memperlambat kecepatan kemajuannya (seperti mulai juni 2007, tidak ada pengobatan telah disetujui oleh FDA), pengakuan dari amnestic MCI akan secara meningkat menjadi penting. Diharapkan bahwa obat-obat akan dikembangkan yang akan memperlambat kecepatan kemajuan dari MCI ke penyakit Alzheimer atau sepenuhnya mencegah pengembangan penyakit Alzheimer.

Penyebab-Penyebab Penyakit Alzheimer

Penyebab-penyebab dari penyakit Alzheimer tidak diketahui. Amyloid cascade hypothesis adalah yang paling luas didiskusikan dan hipotesis yang ditelititentang pentebab dari penyakit Alzheimer. Data paling kuat yang mendukung amyloid cascade hypothesis datang dari studi dari penyakit Alzheimer yang timbul dini yang diwariskan (genetik). Mutasi-mutasi yang dihubungkan dengan penyakit Alzheimer telah ditemukan pada kira-kira setengah dari pasien-pasien dengan penimbulan dini penyait. Pada semua pasien-pasien ini, mutasi menjurus pada produksi yang berlebihan dalam otak dari bentuk spesifik fragmen protein kecil yang disebut ABeta (Aβ). Banyak ilmuwan-ilmuwan percaya bahwa pada mayoritas dari kasus-kasus sporadis (contohnya, yang bukan diwariskan) penyakit Alzheimer (these make up the vast majority of all cases of Alzheimer's disease) ada terlalu sedikit pengeluaran dari protein Aβ ini daripada terlalu banyak produksi. Pada kasus apa saja, banyak dari penelitian dalam menemukan cara-cara untuk mencegah atau memperlambat penyakit Alzheimer telah berfokus pada cara-cara untuk mengurangi jumlah Aβ dalam otak.

Faktor-Faktor Risiko Untuk Penyakit Alzheimer

Faktor risiko yang paling besar untuk penyakit Alzheimer adalah umur yang meningkat. Kemungkinan mengembangkan penyakit Alzheimer berlipat dua setiap 5.5 tahun dari umur 65 sampai 85 tahun. Padahal hanya 1%-2% dari individu-individu yang berumur 70 tahun mempunyai penyakit Alzheimer, pada beberapa studi-studi sekitar 40% dari individu-individu yang berumur 85 tahun mempunyai penyakit Alzheimer. Meskipun demikian, paling sedikit setengah dari orang-orang yang hidup melewati umur 95 tahun tidak mempunyai penyakit Alzheimer.
Bentuk-bentuk umum dari gen-gen tertentu meningkatkan risiko mengembangkan penyakit Alzheimer, namun tidak tanpa kecuali menyebabkan penyakit Alzheimer. Gen berisiko yang paling baik dipelajari adalah satu yang menyandikan apolipoprotein E (apoE). Gen apoE mempunyai tiga bentuk yang berbeda (alleles) -- apoE2, apoE3, dan apoE4. Bentuk apoE4 dari gen telah dihubungkan dengan risiko penyakit Alzheimer yang meningkat pada kebanyakan (namun tidak semua) populasi yang dipelajari. Frekwensi dari versi apoE4 dari gen pada populasi umum berbeda-beda, namun selalu kurang dari 30% dan seringkali 8%-15%. Orang-orang dengan satu salinan dari gen E4 biasanya mempunyai kira-kira dua sampai tiga kali risiko yang meningkat mengembangkan penyakit Alzheimer. Orang-orang dengan dua salinan dari gen E4 (biasanya sekitar 1% dari populasi) mempunyai kira-kira sembilan kali peningkatan risiko. Meskipun demikian, bahkan orang-orang dengan dua salinan dari gen E4 tidak selalu mendapatkan penyakit Alzheimer. Paling sedikit satu salinan dari gen E4 ditemukan pada 40% dari pasien-pasien dengan penyakit Alzheimer yang sporadis atau penimbulan belakangan.
Ini berarti bahwa pada mayoritas dari pasien-pasien dengan penyakit Alzheimer, tidak ada faktor risiko genetik telah ditemukan. Kebanyakan ahli-ahli tidak merekomendasikan bahwa anak-anak dewasa dari pasien-pasien dengan penyakit Alzheimer harus mempunyai pengujian genetik untuk gen apoE4 karena tidak ada perawatan untuk penyakit Alzheimer. Ketika perawatan-perawatan medik yang mencegah atau mengurangi risiko mengembangkan penyakit Alzheimer menjadi tersedia, pengujian genetik mungkin direkomendasikan untuk anak-anak dewasa dari pasien-pasien dengan penyakit Alzheimer sehingga mereka mungkin dirawat.
Banyak, namun tidak semua, studi-studi telah menemukan bahwa wanita-wanita mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk penyakit Alzheimer daripada pria-pria. Adalah pasti benar bahwa wanita-wanita hidup lebih lama daripada pria-pria, namun umur sendiri tidak nampak menjelaskan frekwensi yang meningkat pada wanita-wanita. Frekwensi meningkat yang nyata dari penyakit Alzheimer pada wanita-wanita telah memimpin pada penelitian yang sangat tentang peran dari estrogen pada penyakit Alzheimer. Studi-studi baru-baru ini menyarankan bahwa estrogen harus tidak diresepkan pada wanita-wanita post-menopause untuk maksud mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Meskipun demikian, peran dari estrogen pada penyakit Alzheimer tetap sebagai area dari fokus penelitian.
Beberapa studi-studi telah menemukan bahwa penyakit Alzheimer terjadi lebih sering diantara orang-orang yang menderita luka-luka kepala traumatic yang signifikan diawal kehidupannya, terutama diantara yang dengan gen apoE 4.
Sebagai tambahan, banyak, namun tidak semua studi-studi, telah menunjukan bahwa orang-orang dengan pendidikan formal yang terbatas - biasanya kurang dari delapan tahun - berada pada risiko yang meningkat untuk penyakit Alzheimer. Tidak diketahui apakah ini mencerminkan cadangan kognitif yang berkurang atau faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.

Mendiagnosa Penyakit Alzheimer

Mulai juni tahun 2007, tidak ada tes darah yang spesifik, atau tes pencitraan yang digunakan untuk diagnosis penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer didiagnosa ketika: 1) seorang mempunyai penurunan kognitif yang cukup untuk memenuhi kriteria untuk dementia; 2) perjalanan kliniknya konsisten dengan yang dari penyakit Alzheimer; 3) tidak ada penyakit-penyakit otak lain atau proses-proses lain yang adalah penjelasan-penjelasan yang lebih baik untuk dementia.
Kondisi-Kondisi Lain Mana Yang Harus Disaring ?
Ada banyak kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan dementia, yang termasuk berikut:
Penyakit-Penyakit Neurological: Penyakit Parkinson, penyakit cerebrovascular dan stroke-stroke, tumor-tumor otak, gumpalan-gumpalan darah, dan multiple sclerosis dapat adakalanya dihubungkan dengan dementia meskipun banyak pasien-pasien dengan kondisi-kondisi ini secara kognitif adalah normal.
Penyakit-Penyakit Infeksius: Beberapa infeksi-infeksi otak seperti syphilis kronis, HIV kronis, atau meningitis jamur kronis dapat menyebabkan dementia.
Efek-Efek Sampingan Dari Obat-Obat: Banyak obat-obat dapat menyebabkan gangguan kognitif, terutama pada pasien-pasien kaum tua. Mungkin pelanggar-pelanggar yang paling sering adalah obat-obat yang digunakan untuk mengontrol urgensi kantong kemih dan incontinence. Obat-obat psikiatrik seperti obat-obat anti-depressants dan anti-ketakutan dan obat-obat neurological seperti obat-obat anti-serangan dapat juga dihubungkan dengan gangguan kognitif.
Jika dokter mengevaluasi seorang dengan gangguan kognitif yang berada pada salah satu dari obat-obat ini, obat seringkali diberikan dan/atau dihentikan secara hati-hati untuk menentukan apakah itu mungkin adalah penyebab dari gangguan kognitif. Jika adalah jelas bahwa gangguan kognitif mendahului penggunaan obat-obat, pemberian semacam itu mungkin tidak diperlukan. Pada sisi lain, obat-obat psykiatrik, neurological, dan incontinence seringkali diresepkan secara tepat pada pasien-pasien dengan penyakit Alzheimer. Pasien-pasien seperti itu perlu diikuti secara seksama untuk menentukan apakah obat-obat ini menyebabkan perburukan kognitif apa saja.
Penyakit-Penyakit Psikiatrik: Pada orang-orang yang lebih tua, beberapa bentuk-bentuk dari depresi dapat menyebabkan persoalan-persoalan dengan memori dan konsentrasi yang awalnya mungkin tidak dapat dibedakan dari gejala-gejala awal penyakit Alzheimer. Adakalanya, kondisi-kondisi ini, dirujuk sebagai pseudodementia, dapat dibalikan. Studi-studi telah menunjukan bahwa orang-orang dengan depresi dan gangguan kognitif yang berdampingan (memikir, memori) kemungkinan besar mempunyai dementia yang mendasarinya ketika diikuti untuk beberapa tahun.
Penyalahgunaan Zat Kimia: Penyalahgunaan obat-obat yang legal dan/atau ilegal dan penyalahgunaan alkohol seringkali dihubungkan dengan gangguan kognitif.
Penyakit-Penyakit Metabolik: Disfungsi tiroid, beberapa penyakit-penyakit steroid, dan kekurangan-kekurangan nutrisi seperti kekurangan vitamin B12 atau kekurangan thiamine adakalanya dihubungkan dengan gangguan kognitif.
Trauma: Luka-luka kepala yang signifikan dengan luka-luka memar otak mungkin menyebabkan dementia. Gumpalan-gumpalan darah sekitar bagian luar dari otak (subdural hematomas) mungkin juga dihubungkan dengan dementia.
Faktor-Faktor Racun: Konsekwensi-konsekwensi jangka panjang dari keracunan carbon monoxide yang akut dapat menjurus pada encephalopathy dengan dementia. Pada beberapa kasus-kasus yang jarang, keracunan metal berat dapat dihubungkan dengan dementia.
Tumor-Tumor: Banyak tumor-tumor otak primer dan metastatik dapat menyebabkan dementia. Bagaimanpun, banyak pasien-pasien dengan tumor-tumor otak tidak mempunyai atau mempunyai sedikit gangguan kognitif yang berhubungan dengan tumor.
Kepentingan Dari Evaluasi Klinik Secara Komprehensif
Karena banyak penyakit-penyakit lain dapat dikacaukan dengan penyakit Alzheimer, evaluasi klinik secara komprehensif adalah penting untuk sampai pada diagnosis yang benar. Penilaian semacam itu harus termasuk paling sedikit tiga komponen-komponen utama; 1) pengkajian medik umum keseluruhan, 2) pemeriksaan neurological termasuk pengujian memori dan fungsi-fungsi pemikiran yang lain, dan 3) evaluasi psikiatrik untuk menilai suasana hati, ketakutan, dan kejernihan pemikiran.
Evaluasi semacam itu memakan waktu - biasanya paling sedikit satu jam. Pada sistim pelayanan kesehatan Amerika, neurologists (ahli-ahli neurologi), psychiatrists (ahli-ahli psikiatrik), atau geriatricians (ahli-ahli geriatrics) seringkali terlibat. Meskipun demikian, dokter apa saja mungkin mampu untuk melakukan evaluasi yang menyeluruh.
The American Academy of Neurology telah mempublikasikan petunjuk-petunjuk yang termasuk pencitraan dari otak pada evaluasi awal dari pasien-pasien dengan dementia. Studi-studi ini adalah noncontrast CT scan atau MRI scan. Prosedur-prosedur pencitraan lain yang melihat pada fungsi otak (functional neuroimaging), sperti SPECT, PET, dan fMRI, mungkn bermanfaat pada kasus-kasus spesifik, namun umumnya tidak diperlukan. Bagaimanapun, pada banyak sistim-sistim pelayanan kesehatan diluar Amerika, pencitraan otak bukan sebagai bagian standar dari penilaian untuk kemungkinan penyakit Alzheimer.
Meskipun banyak usaha-usaha, identifikasi dari tes darah untuk mendiagnosa penyakit Alzheimer tetap menjadi sukar dipahami. Mulai juni tahun 2007, pengujian semacam itu tidak tersedia secara luas dan direkomendasikan.

Prognosis (Ramalan) Untuk Seorang Dengan Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah progresif tanpa kecuali. Studi-studi yang berbeda telah menyatakan bahwa penyakit Alzheimer berlanjut diatas dua sampai 25 tahun dengan kebanyakan pasien-pasien pada cakupan delapan sampai 15 tahun. Meskipun demikian, menentukan kapan penyakit Alzheimer mulai, terutama pada peninjauan kembali, dapat menjadi sangat menyulitkan. Pasien-pasien biasanya tidak meninggal secara langsung dari penyakit Alzheimer. Mereka meninggal karena mereka mempunyai kesulitan menelan atau berjalan dan perubahan-perubahan ini membuat infeksi-infeksi yang berlimpahan, seperti pneumonia, jauh lebih mungkin.
Kebanyakan orang-orang dengan penyakit Alzheimer dapat menetap dirumah selama beberapa bantuan disediakan oleh yang lain-lain ketika penyakit berlanjut. Lebih dari itu, sepanjang perjalanan penyakit, individu-individu mempertahankan kapasitas untuk memberikan dan menerima cinta, berbagi hubungan-hubungan interpersonal yang hangat, dan berpartisipasi pada keberagaman aktivitas-aktivitas yang penuh arti dengan keluarga dan teman-teman.
Seorang dengan penyakit Alzheimer mungkin tidak lagi mampu untuk melakukan matematik namun tetap mungkin masih mampu untuk membaca majalah dengan kesenangan. Memainkan piano mungkin menjadi terlalu penuh stres dalam kenyataan membuat kesalahan yang meningkat, namun bernyanyi bersama dengan yang lain-lain mungkin masih memuaskan. Catur mungkin harus disisihkan, namun bermain tenis mungkin masih dapat dinikmati. Jadi, meskipun dengan saat-saat yang menyakitkan hati pada kehidupan-kehidupan pasien-pasien dengan penyakit Alzheimer dan keuarga-keluarga mereka, banyak kesempatan-kesempatan tersisa untuk interaksi-interaksi yang positif. Tantangan, frustrasi, ketertutupan, marah, kehangatan, kesedihan, dan kepuasan mungkin semuanya dialami oleh mereka yang bekerja membantu orang-orang dengan penyakit Alzheimer.
Reaksi pasien dengan penyakit Alzheimer pada penyakit dan kapasitasnya untuk mengatasinya juga berubah-rubah, dan mungkin tergantung pada faktor-faktor seperti pola-pola kepribadian sepanjang hidup dan sifat dan keparahan dari stres pada lingkungan langsungnya. Depresi, rasa-rasa gelisah yang parah, paranoia, atau khayalan-khayalan mungkin menyertai atau akibat dari penyakit, namun kondisi-kondisi ini dapat seringkali diperbaiki dengan perawatan-perawatan yang tepat. Meskipun tidak ada penyembuhan untuk penyakit Alzheimer, perawatan-perawatan tersedia untuk meredakan banyak gejala-gejala yang menyebabkan penderitaan.

Opsi-Opsi Perawatan Dan Manejemen Yang Tersedia Untuk Penyakit Alzheimer

Manejemen (pengendalian) penyakit Alzheimer terdiri dari perawatan-perawatan yang berdasarkan pada pengobatan dan non-pengobatan. Dua kelompok-kelompok yang berbeda dari yang berhubungan dengan farmasi disetujui oleh FDA untuk merawat penyakit Alzheimer: cholinesterase inhibitors dan partial glutamate antagonists. Tiada satupun kelompok dari obat-obat telah terbukti memperlambat kecepatan dari kemajuan penyakit Alzheimer. Meskipun demikian, banyak percobaan-percobaan klinik menyarankan bahwa obat-obat ini adalah lebih unggul daripada placebos (pil-pil gula) dalam menghilangkan beberapa gejala-gejala.

Cholinesterase inhibitors

Pada pasien-pasien dengan penyakit Alzheimer ada kekurangan yang relatif dari kimia otak neurotransmitter yang disebut acetylcholine. (Neurotransmitters adalah pengantar-pengantar kimia yang dihasilkan oleh syaraf-syaraf yang digunakan oleh syaraf untuk berkomunikasi satu dengan lainnya dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi mereka). Penelitian yang substansial telah menunjukan bahwa acetylcholine adalah penting dalam kemampuan untuk membentuk memori-memori baru. Cholinesterase inhibitors (ChEIs) menghalangi penguraian dari acetylcholine. Sebaga akibatnya, lebih banyak acetylcholine tersedia dalam otak, dan mungkin menjadi lebih mudah untuk membentuk memori-memori baru.
Empat ChEIs telah disetujui oleh FDA, namun hanya donepezil hydrochloride (Aricept), rivastigmine (Exelon), dan galantamine (Razadyne - sebelumnya disebut Reminyl) digunakan oleh kebanyakan dokter-dokter karena obat yang keempat, tacrine (Cognex) mempunyai lebih banyak efek-efek sampingan yang tidak diinginkan daripada yang ketiga lainnya. Kebanyakan ahli-ahli pada penyakit Alzheimer tidak percaya ada perbedaan yang penting pada keefektifan-keefektifan dari ketiga obat-obat ini. Beberapa studi-studi menyarankan bahwa kemajuan dari gejala-gejala pasien pada obat-obat ini nampaknya meninggi untuk enam sampai 12 bulan, namun kemajuan yang tidak dapat dihindari kemudian mulai kembali.
Dari tiga AchEs yang digunakan secara luas, rivastigmine dan galantamine hanya disetujui oleh FDA untuk penyakit Alzheimer ringan sampai sedang, sedangkan donepezil disetujui untuk penyakit Alzheimer ringan, sedang, dan parah. Tidak diketahui apakah rivastigmine dan galantamine juga efektif pada penyakit Alzheimer yang parah, walaupun tidak nampak alasan baik apa saja mengapa mereka seharusnya tidak.
Efek-efek sampingan utama dari ChEIs melibatkan sistim pencernaan (gastrointestinal system) dan termasuk mual, muntah, kejang, dan diare. Biasanya efek-efek sampingan ini dapat dikontrol dengan perubahan dalam ukuran atau timing dari dosis atau pemasukan obat-obat dengan sejumlah kecil makanan. Antara 75% dan 90% dari pasien-pasien akan mentolerir dosis-dosis therapeutic dari ChEIs.

Partial glutamate antagonists

Glutamate adalah excitatory neurotransmitter utama dalam otak. Satu teori menyarankan bahwa terlalu banyak glutamate mungkin buruk untuk otak dan menyebabkan perburukan dari sel-sel syaraf. Memantine (Namenda) bekerja dengan secara sebagain mengurangi efek dari glutamate untuk mengaktifkan sel-sel syaraf. Masih belum dibuktikan bahwa memantine memperlambat kecepatan dari kemajuan penyakit Alzheimer. Studi-studi telah menunjukan bahwa beberapa pasien-pasien pada memantine dapat merawat diri mereka sendiri lebih baik daripada pasien-pasien pada pil-pil gula (placebos). Memantine disetujui untuk perawatan dari dementia yang sedang dan parah, dan studi-studi tidak menunjukan ia bermanfaat pada dementia yang ringan. Juga adalah mungkin merawat pasien-pasien dengan kedua AchEs dan memantine tanpa kehilangan keefektifan dari pengobatan atau peningkatan pada efek-efek sampingan.

Perawatan-Perawatan Yang Berdasarkan Non-Pengobatan

Perawatan-perawatan yang berdasarkan Non-Pengobatan termasuk memaksimalkan kesempatan-kesempatan pasien untuk interaksi sosial dan berpartisipasi pada aktivitas-aktivitas seperti jalan, bernyanyi, berdansa yang dapat tetap mereka nikmati. Rehabilitasi kognitif, (dengan mana pasien berpraktek pada program komputer untuk melatih memori), mungkin atau mungkin tidak bermanfaat. Studi-studi lebih jauh dari metode ini diperlukan.

Perawatan Gejala-Gejala Psikiatrik

Gejala-gejala dari penyakit Alzheimer termasuk agitasi, depresi, halusinasi-halusinasi, ketakutan, dan penyakit-penyakit tidur. Obat-obat psikiatrik standar digunakan secara luas untuk merawat gejala-gejala ini meskipun tidak satupun dari obat-obat ini telah disetujui secara spesifik oleh FDA untuk merawat gejala-gejala ini pada pasien-pasien dengan penyakit Alzheimer. Jika perilaku-perilaku ini adalah jarang atau ringan, mereka seringkali tidak memerlukan perawatan dengan pengobatan. Langkah-langkah non-pharmacologic dapat sangat bermanfaat.
Meskipun demikian, seringkali gejala-gejala ini adalah begitu parah sehingga menjadi tidak memungkinkan bagi pemberi-pemberi perawatan untuk menjaga pasien, dan perawatan dengan pengobatan untuk mengontrol gejala-gejala ini menjadi perlu. Agitasi adalah umum, terutama pada stadium-stadium pertengahan dan belakangan dari penyakit Alzheimer. Banyak kelompok-kelompok yang berbeda dari agen-agen telah dicoba untuk merawat agitasi termasuk:
  • anti-psychotics,
  • anticonvulsants yang menstabilkan suasana hati,
  • trazodone (Desyrel),
  • anxiolytics, dan
  • beta-blockers.
Studi-studi saling berlawanan tentang kemanfaatan dari kelompok-kelompok obat yang berbeda ini. Diperkirakan bahwa agen-agen yang lebih baru, atypical antipsychotic seperti clozapine (Clozaril), risperidone (Risperdal), olanzapine (Zyprexa, Zydis), quetiapine (Seroquel), dan ziprasidone (Geodon) mungkin mempunyai keuntungan-keuntungan atas agen-agen antipsychotic yang lebih tua karena efek-efek sampingan mereka yang lebih sedikit dan kurang parah dan kemampuan pasien untuk mentolerir mereka. Bagaimanapun, studi-studi yang lebih baru-baru ini telah tidak menunjukan keunggulan dari antipsychotics yang lebih baru. Beberapa penelitian menunjukan bahwa antipsychotics yang lebih baru ini mungkin berhubungan dengan risiko yang meningkat dari stroke atau kematian tiba-tiba daripada antipsychotics yang lebih tua, namun banyak dokter-dokter percaya pertanyaan ini masih belum terpecahkan.
Apati (kelesuan) dan kesulitan berkonsentrasi terjadi pada kebanyakan pasien-pasien penyakit Alzheimer dan harus tidak dirawat dengan obat-obat antidepressant. Bagaimanapun, banyak pasien-pasien penyakit Alzheimer mempunyai gejala-gejala lain dari depresi termasuk perasaan-perasaan yang terus menerus dari ketidakbahagiaan dan/atau ketidakmampuan untuk menikmati aktivitas-aktivitas biasa mereka. Pasien-pasien ini mungkin mendapat manfaat dari percobaan pengobatan antidepressant. Kebanyakan dokter-dokter akan mencoba selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti sertraline (Zoloft), citalopram (Celexa), atau fluoxetine (Prozac), sebagai agen-agen baris pertama untuk merawat depresi pada penyakit Alzheimer.
Ketakutan adalah gejala lain dari penyakit Alzheimer yang adakalanya memerlukan perawatan. Benzodiazepines seperti diazepam (Valium) atau lorazepam (Ativan) mungkin berhubungan dengan kebingungan dan gangguan memori yang meningkat. Non-benzodiazepine anxiolytics, seperti buspirone (Buspar) atau SSRIs, mungkin lebih disukai.
Kesulitan tidur (insomnia) terjadi pada banyak pasien-pasien dengan penyakit Alzheimer pada suatu ketika dalam perjalanan penyakit mereka. Banyak spesialis-spesialis penyakit Alzheimer menyukai penggunaan atypical antidepressants yang menenangkan seperti trazodone (Desyrel). Bagaimanapun, spesialis-spesialis lain mungkin merekomendasikan kelompok-kelompok obat-obat lain. Langkah-langkah perbaikan tidur, seperti sinar matahari, perawatan nyeri yang memadai, dan membatasi cairan waktu malam untuk mencegah keperluan buang air kecil, harus juga diimplementasikan.

Terapi-Terapi Yang Berpotensi Dan Masa Depan Untuk Penyakit Alzheimer

Keberagaman dari percobaan-percobaan penelitian secara klinik sedang dalam perjalanan dengan agen-agen yang mencoba mengurangi jumlah dari Aβ1-42 yang dihasilkan atau meningkatkan jumlah dari Aβ1-42 yang dikeluarkan. Diharapkan bahwa terapi-terapi jenis ini memperlambat kecepatan dari kemajuan penyakit Alzheimer. Mulai dari Juni 2007, tidak diketahui berapa baik mungkin bekerjanya terapi-terapi jenis ini.

Mempedulikan Pemberi Perawatan Dan Sumber-Sumber Daya Penyakit Alzheimer

Mempedulikan pemberi perawatan adalah elemen yang penting dari mengendalikan pasien dengan penyakit Alzheimer. Memberi perawatan adalah pengalaman yang menyusahkan. Pada sisi lain, pendidikan pemberi perawatan menunda penempatan perawatan rumah dari pasien-pasien Alzheimer. 3R - Repeat, Reassure, dan Redirect - dapat membantu pemberi-pemberi perawatan mengurangi kelakuan-kelakuan yang meyusahkan dan membatasi penggunaan obat-obat. Program-program pendidikan jangka pendek sangat disukai oleh pemberi-pemberi perawatan keluarga dan dapat menjurus pada peningkatan yang sedang pada pengetahuan penyakit dan kepercayaan diri yang lebih besar diantara pemberi-pemberi perawatan. Latihan pendidikan untuk staf-staf dari fasilitas-fasilitas perawatan jangka panjang dapat mengurangi penggunaan dari antipsychotics pada pasien-pasien penyakit Alzheimer.
Pemberi-pemberi perawatan harus diarahkan ke palayanan-pelayanan pendukung, terutama Alzheimer's Association (1-800-272-3900, www.alz.org/chapter/).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar