Cari Blog Ini

Jumat, 28 Januari 2011

Genital Herpes Pada Wanita-Wanita



Definisi Penyakit-Penyakit Yang Ditularkan Secara Seksual Atau Sexually Transmitted Diseases (STDs)
Sexually transmitted diseases (STDs) adalah infeksi-infeksi yang dapat dipindahkan dari satu orang ke yang lainnya melalui segala tipe dari kontak seksual. STDs adakalanya dirujuk sebagai infeksi-infeksi yang ditularkan secara seksual atau sexually transmitted infections (STIs) karena mereka melibatkan penularan dari organisme yang menyebabkan penyakit dari satu orang ke yang lainnya selama aktivitas seksual. Adalah penting untuk menyadari bahwa kontak seksual termasuk lebih banyak daripada hanya hubungan seksual (vaginal dan anal). Kontak seksual termasuk ciuman, kontak oral-genital, dan penggunaan "mainan-mainan" seksual sepeti vibrators. STDs kemungkinan telah hadir untuk ribuan tahun, namun yang paling berbahaya dari kondisi-kondisi ini, infeksi dengan human immunodeficiency virus (HIV), hanya dikenali pada dekade-dekade baru-baru ini.
Banyak STDs dapat dirawat, namun penyembuhan-penyembuhan efektif untuk yang lain-lain tidak ada, seperti HIV, HPV, hepatitis B, dan Hepatitis C. Bahkan gonorrhea, yang pernah disembuhkan dengan mudah, telah menjadi resisten pada banyak dari antibiotik-antibiotik tradisional yang lebih tua. Banyak STDs dapat hadir pada, dan disebar oleh, oran-orang yang tidak mempunyai segala gejala-gejala dari kondisi dan masih belum terdiagnosis dengan STD. Oleh karenanya, kesadaran dan pendidikan publik tentang infeksi-infeksi ini dan metode-metode pencegahan mereka adalah penting.
Benar-benar tidak ada hal seperti seks yang "aman". Satu-satunya cara yang benar-benar efektif untuk mencegah STDs adalah abstinence (penahanan nafsu). Seks dalam konteks dari hubungan monogami dalam mana tidak satu pihak pun terinfeksi dengan STD juga dipertimbangkan "aman". Kebanyakan orang-orang berpikir bahwa berciuman adalah aktivitas yang aman. Sayangnya, syphilis, herpes, dan infeksi-infeksi lain dapat ditularkan melalui aksi yang relatif sederhana dan nampaknya tidak berbahaya ini. Semua bentuk-bentuk lain dari kontak seksual membawa beberapa risiko. Condom-condom umumnya diperkirakan melindungi terhadap STDs. Condom-condom bermanfaat dalam mengurangi penyebaran dari infeksi-infeksi tertentu, seperti chlamydia dan gonorrhea; bagaimanapun, mereka tidak sepenuhnya melindungi terhadap infeksi-infeksi lain seperti genital herpes, kutil-kutil genital, syphilis, dan HIV. Pencegahan penyebaran dari STDs tergantung pada penasehatan dari individu-individu yang berisiko dan diagnosis dan perawatan dini dari infeksi-infeksi.

Definisi Genital Herpes

Genital herpes, juga umumnya disebut "herpes" adalah infeksi virus oleh herpes simplex virus (HSV) yang ditularkan melalui kontak intim dengan lapisan-lapisan yang ditutupi lendir dari mulut atau vagina atau kulit genital. Virus memasuki lapisan-lapisan atau kulit melalui robekan-robekan mikroskopik. Sekali didalam, virus berjalan ke akar-akar syaraf dekat sumsum tulang belakang (spinal cord) dan berdiam disana secara permanen.
Ketika seseorang yang terinfeksi mempunyai perjangkitan herpes, virus berjalan menuruni serabut-serabut syaraf ke tempat dari asal infeksi. Ketika ia mencapi kulit, kemerahan dan lepuhan-lepuhan (blisters) yang khas terjadi. Setelah perjangkitan awal, perjangkitan-perjangkitan yang berikut cenderung menjadi sporadik. Mereka mungkin terjadi mingguan atau bahkan tahunan berpisahan.
Dua tipe-tipe dari virus-virus herpes berhubungan dengan luka-luka genital: herpes simplex virus-1 (HSV-1) dan herpes simplex virus-2 (HSV-2). HSV-1 lebih sering menyebabkan blisters dari area mulut sementara HSV-2 lebih sering menyebabkan luka-luka genital pada area sekitar anus. Perjangkitan dari herpes berhubungan erat pada berfungsinya sistim imun. Wanita-wanita yang mempunyai sistim-sistim imun yang ditekan, karena stress, infeksi, atau obat-obat, mempunyai perjangkitan-perjangkitan (outbreaks) lebih seringkali dan bertahan lebih lama.
Diperkirakan bahwa sebanyak 50 juta orang-orang di Amerika terinfeksi dengan genital HSV. Genital herpes disebar hanya dengan kontak langsung orang ke orang. Dipercayai bahwa 60% dari kaum dewasa yang aktif secara seksual membawa virus herpes. Sebagian dari sebab untuk angka infeksi tinggi yang berlanjut adalah bahwa kebanyakan wanita-wanita yang terinfeksi dengan virus herpes tidak mengetahui bahwa mereka terinfeksi karena mereka mempunyai sedikit atau tidak mempunyai gejala-gejala. Pada banyak wanita-wanita, ada perjangkitan-perjangkitan "atypical" dimana satu-satunya gejala mungkin adalah gatal yang ringan atau ketidaknyamanan yang minimal. Lebih dari itu, lebih lama wanita itu telah mempunyai virus, lebih sedikit gejala-gejala mereka punyai dengan perjangkitan-perjangkitan mereka. Akhirnya, virus dapat melepaskan diri dari cervix kedalam vagina pada wanita-wanita yang tidak mengalami segala gejala-gejala.

Gejala-Gejala Dari Genital Herpes

Sekali terpapar pada virus, ada periode inkubasi yang umumnya berlangsung 3 sampai 7 hari sebelum luka berkembang. Selama waktu ini, tidak ada gejala-gejala dan virus tidak dapat ditularkan ke yang lain-lain. Perjangkitan (outbreak) biasanya mulai dalam dua minggu infeksi awal dan bermanifestasi sebagai sensasi gatal atau kesemutan yang diikuti oleh kemerahan kulit. Akhirnya, lepuhan (blister) terbentuk. Blisters dan borok-borok (ulcers) berikut yang terbentuk ketika blisters pecah, biasanya sangat menyakitkan untuk disentuh dan mungkin berlangsung dari 7 hari sampai 2 minggu. Infeksi dengan pasti menular dari waktu gatal ke waktu kesembuhan total dari borok, biasanya dalam 2-4 minggu. Bagaimanapun, seperti dicatat diatas, individu-individu yang terinfeksi dapat juga menularkan virus ke pasangan-pasangan seks mereka pada ketidakhadiran dari perjangkitan yang dikenali.

Mendiagnosa Genital Herpes

Genital herpes dicurigai ketika banyak blister-blister yang menyakitkan terjadi pada area yang terpapar secara seksual. Selama perjangkitan awal, cairan dari blisters mungkin dikirim ke laboratorium untuk mencoba dan membiakan virus, namun pembiakan-pembiakan hanya mengembalikan hasil yang positif pada kira-kira 50% dari mereka yang teinfeksi. Dengan kata-kata lain, hasil tes negatif dari blister tidak begitu bermanfaat seperti hasil tes positif, karena tes mungkin adalah tes negatif-palsu. Bagaimanapun, jika sample dari tes-tes blister yang terisi cairan (pada stadium awal sebelum ia mengering dan berkerak) positif untuk herpes, hasil tes adalah sangat dapat dipercayai. Pembiakan-pembiakan yang diambil selama kondisi perjangkitan awal adalah lebih mungkin positif untuk kehadiran dari HSV daripada pembiakan-pembiakan dari perjangkitan-perjangkitan berikut.
Ada juga tes-tes darah yang dapat mendeteksi antibodi-antibodi pada virus-virus herpes yang dapat bermanfaat pada beberapa situasi-situasi. Tes-tes ini adalah spesifik untuk HSV-1 atau HSV-2 dan mampu untuk menunjukan bahwa seseorang telah terinfeksi pada beberapa waktu dengan virus, dan mereka mungkin bermanfaat dalam mengidentifikasi infeksi yang tidak menghasilkan gejala-gejala yang karakteristik. Bagaimanpun, karena hasil-hasil positif-palsu dapat terjadi dan karena hasil-hasil tes tidak selalu pasti, mereka tidak direkomendasikan untuk penggunaan rutin dalam penyaringan populasi-populasi yang berisiko rendah untuk infeksi HSV.
Tes-tes diagnostik lain seperti polymerase chain reaction (PCR) untuk mengidentifikasi materi genetik dari virus dan rapid fluorescent antibody screening tests digunakan untuk mengidentifikasi HSV pada beberapa labor-labor.
Perawatan Untuk Genital Herpes
Meskipun tidak ada kesembuhan yang diketahui untuk herpes, ada perawatan-perawatan untuk perjangkitan-perjangkitan (outbreaks). Ada obat-obat oral, seperti acyclovir (Zovirax), famciclovir (Famvir), atau valacyclovir (Valtrex) yang mencegah virus dari berlipatganda dan bahkan memperpendek lamanya erupsi. Meskipun ada agent-agent topical (dipakai secara langsung pada luka-luka), mereka umumnya kurang efektif dari pada obat-obat lain dan tidak digunakan secara rutin. Obat-obat yang dikonsumsi melalui mulut, atau pada kasus-kasus yang parah secara intravena, adalah lebih efektif. Adalah penting untuk mengingat bahwa masih belum ada kesembuhan untuk genital herpes dan bahwa perawatan-perawatan ini hanya mengurangi keparahan dan durasi dari perjangkitan-perjangkitan.
Karena infeksi awal dengan HSV cenderung menjadi episode yang paling parah, obat antivirus biasanya diberikan. Obat-obat ini dapat secara signifikan mengurangi nyeri dan mengurangi panjangnya waktu sampai luka-luka sembuh, namun perawatan dari infeksi pertama tidak nampak mengurangi frekwensi dari kekambuhan episode-episode.
Berlawanan pada perjangkitan yang baru dari genital herpes, episode-episode herpes yang berulang cenderung ringan, dan manfaat dari obat-obat antivirus hanya diperoleh jika terapi dimulai segera sebelum perjangkitan atau dalam 24 jam pertama dari perjangkitan. Jadi, obat antivirus harus disediakan dimuka untuk pasien. Pasien diinstruksikan untuk memulai perawatan secepat sensasi "kesemutan" yang akrab sebelum perjangkitan terjadi atau pada penimbulan dari pembentukan blister.
Akhirnya, terapi penekan untuk mencegah kekambuhan-kekambuhan yang seringkali mungkin diindikasikan untuk mereka yang dengan lebih dari enam perjangkitan-perjangkitan dalam tahun yang diberikan. Acyclovir (Zovirax), famciclovir Famvir), dan valacyclovir (Valtrex) mungkin semuanya diberikan sebagai terapi-terapi penekan.
Herpes dapat disebar dari satu bagain tubuh ke yang lainnya selama perjangkitan (outbreak).
  • Oleh karenanya, adalah penting untuk tidak menyentuh mata-mata atau mulut setelah menyentuh blisters atau borok-borok (ulcers).
  • Cuci tangan yang menyeluruh adalah keharusan selama perjangkitan-perjangkitan (outbreaks).
  • Pakaian-pakaian yang telah bersentuhan dengan borok-borok harus tidak berbagi dengan yang lain-lain.
  • Pasangan-pasangan yang ingin mengecilkan risiko penularan harus selalu menggunakan condoms jika pasangannya terinfeksi. Sayangnya, bahkan ketika pasangannya yang terinfeksi sekarang ini tidak mempunyai perjangkitan, herpes dapat disebar.
  • Pasangan-pasangan mungkin juga ingin mempertimbangkan menghindari semua kontak-kontak seksual, termasuk mencium, selama perjangkitan dari herpes.
  • Karena perjangkitan genital herpes yang aktif (dengan blisters) selama kelahiran dapat berbahaya pada bayi, wanita-wanita hamil yang mencurigai bahwa mereka mempunyai genital herpes harus memberitahu dokter mereka. Wanita-wanita yang mempunyai herpes dan hamil dapat mempunyai kelahiran melalui vagina sejauh mereka tidak mengalami gejala-gejala atau sebenarnya mempunyai perjangkitan ketika pada kelahiran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar