Definisi Perdarahan Vagina Yang Normal
Perdarahan vagina yang normal adalah darah periode yang mengalir sebagai kotoran dari kandungan wanita. Perdarahan vagina normal juga disebut menorrhea. Proses yang dengannya menorrhea terjadi disebut menstruasi (menstruation).
Perdarahan vagina normal terjadi sebagai akibat dari perubahan-perubahan siklus hormon. Indung-indung telur (ovaries) adalah sumber utama dari hormon-hormon wanita, yang mengontrol perkembangan dari karakteristik-karakteristik tubuh wanita seperti payudara-payudara, bentuk tubuh, dan rambut tubuh. Hormon-hormon juga mengatur siklus menstrual. Indung telur (ovary) adalah satu dari sepasang kelenjar-kelenjar reproduksi pada wanita-wanita. Mereka berlokasi dalam pelvis, satu pada setiap sisi dari kandungan (uterus). Setiap indung telur adalah kira-kira ukuran dan bentuk dari almond. Indung-indung telur menghasilakn telur-telur (ova) dan hormon-hormon wanita. Sewaktu setiap siklus menstrual bulanan, sebuah telur dilepaskan dari satu indung telur (ovary). Telur berjalan dari indung telur melalui suatu tabung Fallopian ke kandungan.
Kecuali kehamilan terjadi, siklus berakhir dengan penumpahan bagian dari lapisan sebelah dalam kandungan, yang berakibat pada menstruasi. Meskipun itu adalah akhir dari siklus fisik, hari pertama dari perdarahan menstruasi ditunjuk sebagai "hari ke 1" dari siklus menstruasi dalam bahasa golongan medis.
Waktu dari siklus yang sewaktunya menstruasi terjadi dirujuk sebagai mens-mens. Mens-men terjadi pada kira-kira interval-interval empat minggu, mewakili siklus menstruasi.
Menarche adalah waktu didalam kehidupan seorang gadis ketika menstruasi pertama kali mulai. Menopause adalah waktu didalam kehidupan seorang wanita ketika fungsi dari indung-indung telur (ovaries) berhenti. Umur rata-rata dari menopause adalah 51 tahun.
Definisi Perdarahan Vagina Yang Abnormal
Perdarahan vagina abnormal adalah aliran darah dari vagina yang terjadi pada waktu yang salah selama bulan itu atau pada jumlah-junlah yang tidak sesuai. Dalam rangka untuk menentukan apakah perdarahan adalah abnormal, dan penyebabnya, dokter harus mempertimbangkan tiga pertanyaan-pertanyaan:
- Apakah wanita itu hamil ?
- Apa pola dari perdarahan ?
- Apakah ia berovulasi ?
Setiap wanita yang berpikir ia mempunyai pola perdarahan menstruasi yang tidak teratur harus berpikir secara hati-hati tentang karakteristik-karakteristik spesifik dari perdarahan vaginanya dalam rangka untuk membantu dokter mengevaluasi situasi khususnya. Dokternya akan meminta detil-detil dari sejarah menstruasinya. Setiap katagori dari gangguan menstruasi mempunyai suatu daftar khusus dari penyebab-penyebab, keperluan pengujian, dan perawatan. Setiap tipe kelainan didiskusikan secara individu dibawah.
1. Apakah Wanita mempunyai perdarahan vagina abnormal selama kehamilan ?
Kebanyakan perdarahan vagina abnormal selama kehamilan terjadi begitu dini dalam kehamilan sehingga wanita tidak menyadari dia hamil. Oleh karenanya, perdarahan yang tidak teratur yang adalah baru mungkin adalah tanda dari kehamilan yang sangat awal, bahkan sebelum seorang wanita sadar atas kondisinya. Perdarahan vagina selama kehamilan dapat juga berhubungan dengan komplikasi-komplikasi dari kehamilan, seperti keguguran atau ectopic pregnancy.
2. Apa pola dari perdarahan vagina abnormal ?
Durasi, interval, dan jumlah perdarahan vagina mungkin menyarankan tipe apa dari kelainan yang bertanggung jawab untuk perdarahan.
Durasi yang abnormal dari perdarahan menstruasi dapat menjadi perdarahan yang terlalu lama dari periode (hypermenorrhea), atau terlalu singkat dari periode (hypomenorrhea).
Interval perdarahan dapat menjadi abnormal pada beberapa cara-cara. Periode-periode menstrual seorang wanita dapat terjadi terlalu sering (polymenorrhea) atau terlalu jarang (oligomenorrhea). Sebagai tambahan, durasi dapat bervariasi secara berlebihan dari siklus ke siklus (metrorrhagia).
Jumlah (volume) perdarahan dapat juga abnormal. Seorang wanita dapat mempunyai terlalu banyak perdarahan (menorrhagia) atau terlalu sedikit volume (hypomenorrhea). Kombinasi dari perdarahan yang berlebihan yang digabungkan dengan perdarahan diluar waktu yang diharapkan dari menstruasi dirujuk sebagai menometrorrhagia.
3. Apakah wanita sedang berovulasi ?
Biasanya, indung telur melepaskan sebuah telur setiap bulan dalam proses yang disebut ovulasi (ovulation). Ovulasi normal adalah perlu untuk periode-periode menstruasi yang teratur. Ada petunjuk-petunjuk tertentu bahwa seorang wanita berovulasi secara normal termasuk interval-interval menstruasi yang teratur, kotoran lendir vagina ditengah siklus-siklus menstruasi, dan gejala-gejala bulanan termasuk keperihan payudara, penahanan cairan, kejang-kejang menstruasi, nyeri punggung, dan perubahan-perubahan suasana hati. Jika perlu, dokter-dokter akan memerintahkan tes-tes darah hormon (tingkat progesterone), pengujian temperatur tubuh rumah harian, atau jarang, sampling dari lapisan kandungan (endometrial sampling) untuk menentukan apakah seorang wanita berovulasi secara normal atau tidak.
Pada sisi lain, tanda-tanda bahwa seorang wanita tidak berovulasi secara teratur termasuk perdarahan yang berkepanjangan pada interval-interval yang tidak teratur setelah tidak mempunyai periode menstruasi untuk beberapa bulan, tingkat-tingkat darah progesterone yang rendahnya berlebihan pada paruhan kedua dari siklus menstruasi, dan kekurangan fluktuasi temperatur tubuh yang normal selama waktu dari ovulasi yang diharapkan. Adakalanya, seorang dokter menentukan bahwa seorang wanita tidak berovulasi dengan menggunakan endometrial sampling dengan biopsi.
Kondisi-Kondisi Yang Menyebabkan Perdarahan Vagina Yang Abnormal Pada Wanita-Wanita Yang Berovulasi Secara Teratur
Perdarahan vagina abnormal pada wanita-wanita yang berovulasi secara teratur, paling umum melibatkan perdarahan yang berlebihan, seringkali, tidak teratur, atau berkurang. Beberapa dari kondisi-kondisi umum yang menghasilkan setiap dari gejala-gejala ini didiskusikan dibawah.
Perdarahan menstruasi yang sangat berat (menorrhagia)
Perdarahan vagina yang sangat berat/parah, disebut menorrhagia, adalah perdarahan menstruasi yang lebih besar dari 5 sendok makan per bulan. Kondisi ini terjadi pada kira-kira 10% dari wanita-wanita. Pola yang paling umum dari menorrhagia adalah perdarahan yang berlebihan yang terjadi pada siklus-siklus menstruasi yang teratur dan dengan ovulasi yang normal.
Ada beberapa sebab-sebab yang penting bahwa menorrhagia harus dievaluasi oleh seorang dokter. Pertama, menorrhagia dapat menyebabkan kesusahan (distress) emosional yang substansiil (besar) seorang wanita dan gejala-gejala fisik, seperti kekejangan yang berat. Kedua, kehilangan darah dapat begitu parah/berat sehingga ia menyebabkan suatu jumlah darah yang rendahnya begitu membahayakan (anemia), yang dapat menjurus pada komplikasi-komplikasi medis dan gejala-gejala seperti kepeningan dan pingsan. Ketiga, dapat terjadi penyebab-penyebab yang berbahaya dari menorrhagia yang memerlukan perawatan yang lebih darurat.
Penyebab-penyebab yang tidak berbahaya (bukan bersifat kanker) dari menorrhagia termasuk:
- uterine fibroids (tumor-tumor jinak dari jaringan otot halus),
- endometrial polyps (pertumbuhan-pertumbuhan kecil yang jinak yang menonjol masuk kedalam kandungan),
- adenomyosis,
- intrauterine devices (IUD's),
- fungsi tiroid yang dibawah aktif (hypothyroidism),
- suatu kelainan autoimun yang disebut systemic lupus erythematosus ,
- kelainan-kelainan pembekuan darah seperti kelainan-kelainan perdarahan yang diturunkan/diwariskan, dan
- obat-obat tertentu, terutama yang mengganggu pembekuan darah.
Walaupun tidak umum, menorrhagia dapat menjadi suatu tanda dari kanker endometrial. Kondisi yang berpotensial sebelum kanker yang dikenal sebagai endometrial hyperplasia dapat juga berakibat pada perdarahan vagina abnormal. Situasi ini adalah lebih sering pada wanita-wanita yang berumur lebih dari 40 tahun.
Meskipun ada banyak penyebab-penyebab dari menorrhagia, pada kebanyakan wanita-wanita, penyebab spesifik dari menorrhagia tidak ditemukan bahkan setelah evaluasi medis sepenuhnya. Wanita-wanita ini dikatakan mempunyai disfungsi perdarahan kandungan. Meskipun tidak ada penyebab spesifik dari perdarahan vagina abnormal ditemukan pada wanita-wanita dengan disfungsi perdarahan kandungan, ada perawatan-perawatan yang tersedia untuk mengurangi keparahan dari kondisi.
Perdarahan vagina yang tidak teratur; periode-periode menstruasi yang terlalu seringkali (polymenorrhea)
Periode-periode menstruasi yang seringnya secara abnormal (polymenorrhea) dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu yang ditularkan secara seksual atau sexually transmitted diseases (STDs) (seperti chlamydia atau gonorrhea) yang menyebabkan peradangan pada kandungan(uterus). Kondisi ini disebut penyakit peradangan pelvis. Endometriosis adalah kondisi dari penyebab yang tidak diketahui yang dapat menjurus pada nyeri pelvis dan polymenorrhea. Adakalanya, penyebab dari polymenorrhea tidak jelas, pada kasus mana wanitanya dikatakan mempunyai disfungsi perdarahan kandungan.
Periode-periode menstruasi pada interval-interval yang tidak teratur (metrorrhagia)
Periode-periode menstruasi yang tidak teratur (metrorrhagia) dapat disebabkan oleh pertumbuhan-pertumbuhan jinak di leher rahim (cervix), seperti polip-polip leher rahim. Penyebab dari pertumbuhan-pertumbuhan ini biasanya tidak diketahui. Metrorrhagia dapat juga disebabkan oleh infeksi-infeksi dari kandungan (endometritis) dan penggunaan dari pil-pil pencegah kehamilan (oral contraceptives). Adakalanya setelah evaluasi, seorang dokter wanita mungkin menentukan bahwa metrorrhagia-nya tidak mempunyai penyebab yang dapat diidentifikasikan dan bahwa evaluasi yang lebih jauh tidak perlu pada saat itu.
Perimenopause adalah periode waktu yang mendekati transisi menopause. Ia seringkali dikarakteristikan oleh siklus-siklus menstruasi yang tidak teratur, termasuk periode-periode menstruasi pada interval-interval yang tidak teratur dan variasi-variasi pada jumlah dari aliran darah. Ketidakaturan-ketidakaturan menstruasi mungkin mendahului timbulnya menopause yang sebenarnya (didefinisikan sebagai ketidakhadiran dari periode-periode untuk satu tahun) oleh beberapa tahun.
Jumlah atau durasi yang berkurang dari aliran menstruasi (hypomenorrhea)
Suatu fungsi tiroid yang terlalu aktif (hyperthyroidism) atau penyakit-penyakit ginjal tertentu dapat kedua-duanya menyebabkan hypomenorrhea. Pil-pil mulut pencegah kehamilan dapat juga menyebabkan hypomenorrhea. Adalah penting untuk wanita-wanita untuk mengetahui bahwa periode-periode menstruasi yang lebih ringan, lebih singkat, atau bahkan ketidakhadiran sebagai akibat dari meminum pil-pil pencegah kehamilan tidak mengindikasikan bahwa efek-efek pencegahan kehamilan dari pil-pil pencegah kehamilan adalah tidak cukup. Sebenarnya, banyak wanita-wanita menghargai "efek-efek sampingan" ini dari obat-obat oral pencegah kehamilan.
Perdarahan diantara periode-periode menstruasi (intermenstrual bleeding)
Wanita-wanita yang berovulasi secara normal dapat mengalami perdarahan ringan (adakalanya dirujuk sebagai "spotting") diantara periode-peiode menstruasi. Metode-metode pengontrolan kelahiran secara hormon begitu juga penggunaan IUD untuk kontrasepsi mungkin adakalanya menjurus pada perdarahan yang ringan diantara periode-periode. Stres kejiwaan, obat-obat tertentu seperti obat-obat anticoagulant, dan fluktuasi-fluktuasi pada tingkat-tingkat hormon mungkin semuanya adalah penyebab-penyebab perdarahan rigan diantara periode-periode. Kondisi-kondoisi lain yang menyebabkan perdarahan menstruasi abnormal, atau perdarahan pada wanita-wanita yang tidak berovulasi secara teratur (lihat dibawah) dapat juga adalah penyebab dari intermenstrual bleeding.
Kondisi-Kondisi Yang Menyebabkan Perdarahan Vagina Yang Abormal Pada Wanita-Wanita Yang Tidak Berovulasi Secara Teratur Atau Perdarahan Vagina Setelah Menopause
Banyak kondisi-kondisi dapat mengganggu fungsi yang tepat dari hormon-hormon wanita yang adalah perlu untuk ovulasi. Contohnya, banyak kondisi-kondisi atau keadaan-keadaan mungkin menyebabkn oligomenorrhea (pengurangan dalam jumlah dari periode-periode menstruasi dan/atau jumlah dari aliran daripada biasa) seperti:
- Jika seorang wanita mempunyai penyakit-penyakit medis kronis atau dibawah stres medis atau emosi yang signifikan, dapat mulai untuk mempunyai kehilangan dari periode-periode menstruasinya.
- Malfungsi dari bagian tertentu dari otak, yang disebut hypothalamus, dapat menyebabkan oligomenorrhea.
- Anorexia nervosa adalah kelainan memakan yang berhubungan dengan kekurusan yang berlebihan yang menyebabkan banyak konsekwensi-konsekwensi medis yang serius begitu juga oligomenorrhea atau amenorrhea (ketidakhadiran dari periode-periode menstruasi).
- Polycystic ovarian syndrome (PCO atau POS) adalah persoalan hormon yang menyebabkan wanita-wanita untuk mempunyai suatu keragaman dari gejala-gejala yang termasuk periode-periode menstruasi yang tidak teratur atau yang tidak ada, jerawat, kegemukan, ketidaksuburan, dan pertumbuhan rambut yang berlebihan; yang dapat dideteksi dengan tes-tes darah.
Kehilangan sepenuhnya dari ovulasi dirujuk sebagai anovulation. Karena ovulasi mengizinkan tubuh untuk memelihara suatu suplai dari progesterone yang memadai, anovulation adalah kondisi dimana keseimbangan hormon seorang wanita dinaikkan menuju terlalu banyak estrogen dan tidak cukup progesterone. Kelebihan estrogen menstimulasi pertumbuhan dari lapisan kandungan. Akibatnya adalah bahwa lapisan dari kandungan menjadi terlalu tebal, yang akhirnya menjurus pada peningkatan risiko dari prakanker kandungan atau kanker kandungan melalui banyak tahun. Dalam rangka untuk menggantikan progesterone dan menegakan keseimbangan hormon yang tepat, dokter-dokter akan meresepkan progesterone yang dikonsumsi pada interval-interval yang teratur, atau obat pencegahan kehamilan oral yang mengandung progesterone. Perawatan sejenis ini secara dramatis mengurangi risiko kanker kandungan pada wanita-wanita yang tidak berovulasi. Karena kanker kandungan berakibat dari anovolation yang bertahun-tahun, wanita mana saja dengan anovolation yang berkepanjangan perlu dirawat untuk menghindari mengembangkan kanker kandungan.
Wanita-wanita yang telah menopause (mereka yang telah tidak mempunyai periode menstruasi untuk 12 bulan yang berurutan atau lebih) harus tidak mengalami perdarahan vagina. Segala perdarahan vagina dipertimbangkan abnormal pada wanita-wanita postmenopause. Wanita-wanita yang mengambil terapi hormon (HRT atau HT) estrogen dan progesterone yang digabungkan mungkin mengalami beberapa perdarahan vagina yang ringan, tidak teratur selama enam bulan pertama perawatan. Demikian juga, wanita-wania postmenopause yang mengambil regimen hormon secara siklus (oral estrogen dan progestin untuk 10-12 hari per bulan) mungkin mengalami beberapa perdarahan vagina yang adalah serupa dengan periode menstruasi untuk beberapa hari setiap bulan.
Wanita-wanita postmenopause yang mengalami perdarahan vagina yang berat/parah atau berkepanjangan ketika berada pada terapi hormon harus selalu mengunjungi seorang dokter untuk mengesampingkan penyebab-penyebab yang lebih serius dari perdarahan vagina. Perdarahan vagina yang lebih jarang namun lebih serius pada wanita-wanita postmenopause termasuk kanker endometrial atau hyperplasia (pertumbuhan yang terlalu cepat dari jaringan-jaringan lapisan kandungan, yang dapat menjadi prakanker pada beberapa kasus-kasus).
Penyebab Perdarahan Vagina Selama Dan Setelah Hubungan Seksual
Perdarahan vagina mungkin terjadi selama atau setelah hubungan seksual untuk sejumlah sebab-sebab termasuk:
- Luka-luka pada dindng vagina atau introitus (mulut vagina) selama hubungan seksual
- Infeksi-infeksi (contohnya, gonorrhea, chlamydia, infeksi-infeksi ragi) dapat menjadi penyebab dari perdarahan vagina setelah hubungan seksual.
- Tingkat-tingkat estrogen yang menurun pada wanita-wanita peri-menopause atau postmenopause mungkin menyebabkan lapisan dari kandungan untuk menjadi menipis dan meradang atau terinfeksi secara mudah, dan perubahan-perubahan ini dapat dihubungkan dengan perdarahan vagina setelah hubungan seksual.
- Luka-lika anatomi, seperti tumor-tumoratau polip-polip pada leher rahim (cervix) atau dinding vagina mungkin menjurus pada perdarahan vagina selama atau setelah hubungan seksual.
Wanita-wanita yang mengalami perdarahan vagina selama atau setelah hubungan seksual harus selalu mengunjungi dokter mereka untuk menentukan penyabab dari perdarahan.
Penyebab Perdarahan Vagina Yang Abnormal Selama Kehamilan
Banyak wanita-wanita mempunyai beberapa jumlah dari perdarahan vagina selama kehamilan. Beberapa studi-studi menunjukan bahwa sampai dengan 30% dari wanita-wanita yang hamil akan mengalami beberapa derajat dari perdarahan vagina ketika mereka hamil. Perdarahan vagina selama kehamilan adalah lebih umum dengan kembar dua dan kehamilan lain yang berulangkali daripada dengan kehamilan-kehamilan yang tunggal.
Adakalanya wanita-wanita mengalami jumlah perdarahan yang sangat tidak cukup pada dua minggu pertama kehamilan, biasanya sekitar waktu dari periode menstruasi yang diharapkan. Perdarahan sedikit ini adakalanya dirujuk sebagai "implantation bleeding." Dokter-dokter tidak mengetahui untuk pastinya apa yang menyebabkan perdarahan ini, namun ia mungkin terjadi sebagai akibat dari telur yang telah dibuahi ditanam ke dinding kandungan.
Jumlah perdarahan, tingkat kehamilan, dan gejala-gejala yang berhubungan apa saja dapat semuanya membantu menentukan penyebab dari perdarahan vagina pada kehamilan. Sementara perdarahan vagina pada kehamilan tidak menandakan persoalan dengan kehamilan, wanita-wanita yang mengalami perdarahan selama kehamilan harus selalu dievaluasi oleh seorang dokter.
Penyebab-penyebab dari perdarahan vagina pada kehamilan termasuk keguguran, lokasi abnormal dari placenta, ectopic pregnancy, infeksi atau polip leher rahim, dan premature labor. Kondisi-kondisi medis kronis dan penggunaan obat-obat dapat juga dihubungkan dengan perdarahan vagina selama kehamilan.
Tes-Tes Diagnostik Yang Digunakan Untuk Mengevaluasi Perdarahan Vagina Yang Abnormal
- Seorang wanita yang mempunyai periode-peiode menstruasi yang tidak teratur memerlukan pemeriksaan fisik dengan penekanan khusus pada tiroid, payudara, dan area pelvis. Sewaktu pemeriksaan pelvis, dokter mencoba untuk mendeteksi polip-polip leher rahim atau massa-massa yang tidak biasa apa saja pada kandungan (uterus) atau indung-indung telur (ovaries).
- Pap smear juga dilakukan untuk mengesampingkan kanker leher rahim. Ketika Pap smear sedang diperoleh, sample-sample mungkin diambil dari leher rahim untuk menguji kehadiran dari infeksi-infeksi seperti chlamydia atau gonorrhea.
- Tes kehamilan adalah rutin jika wanitanya adalah premenopause.
- Perhitungan darah mungkin dilakukan untuk mengesampingkan jumlah darah yang rendah (anemia) yang berakibat dari kehilangan darah yang berlebihan.
- Jika sesuatu pada latar belakang medis atau pemeriksaan fisik seorang pasien (atau keluarganya) menaikan kecurigaan seorang dokter, tes-tes untuk mengesampingkan kelainan-kelainan pembekuan darah tertentu mungkin dilakukan.
- Adakalanya, contoh darah akan diuji untuk mengevaluasi kelainan-kelainan fungsi tiroid, fungsi hati, atau ginjal.
- Tes darah untuk tingkat-tingkat progesterone atau pemetaan temperatur tubuh harian mungkin direkomendaikan untuk membuktikan bahwa wanitanya berovulasi .
- Jika dokter mencurigai bahwa indung-indung telur gagal, seperti dengan menopause, tingkat-tingkat darah dari follicle-stimulating hormone (FSH) mungkin diuji.
- Tes-tes darah hormon tambahan dilakukan jika dokter mencurigai polycystic ovary, atau jika pertumbuhan rambut yang berlebihan hadir.
- Ultrasound pelvis seringkali dilakukan berdasarkan pada sejarah medis dan pemeriksaan pelvis seorang wanita.
- Jika seorang wanita tidak merespon secara cukup pada perawatan medis, jika ia berumur lebih dari 40 tahun, atau jika ia mempunyai perdarahan vagina yang gigih diantara periode-periodenya, sebuah contoh dari lapisan kandungannya (diistilahkan endometrial sampling atau endometrial biopsy) seringakali dianalisa. Endometrial sampling membantu mengesampingkan kanker atau prakanker pada kandungan, atau ia dapat mengkonfirmasikan kecurigaan bahwa seorang wanita tidak berovulasi.
Merawat Perdarahan Vagina Yang Tidak Beraturan
Perawatan untuk perdarahan vagina yang tidak teratur tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Setelah penyebabnya ditentukan, dokter memutuskan apakah perawatan sebenarnya perlu. Adakalanya, semua yang diperlukan adalah mengesampingkan penyebab-penyebab yang membahayakan dan untuk menentukan bahwa perdarahan vagina yang tidak teratur tidak cukup mengganggu wanitanya untuk diberikan obat atau perawatan. Jika persoalan-persoalan tiroid, hati, ginjal, atau pembekuan darah ditemukan, perawatan diarahkan menuju kondisi-kondisi ini.
Obat-obat untuk perawatan dari perdarahan vagina yang tidak teratur tergantung pada penyebabnya. Contoh-contoh digambarkan dibawah:
- Jika penyebab dari perdarahan adalah ketiadaan dari ovulasi (anovulation), dokter-dokter mungkin meresepkan progesterone untuk diminum pada interval-interval yang teratur, atau obat pencegahan kehamilan oral, yang mengandung progesterone, untuk mencapai keseimbangan hormon yang tepat. Perawatan sejenis ini secara dramatis mengurangi risiko kanker kandungan pada wanita-wanita yang tidak berovulasi.
- Jika penyebab dari perdarahan vagina yang tidak teratur adalah perubahan prakanker pada lapisan kandungan, obat-obat progesterone mungkin diresepkan untuk mengurangi pembentukan dari jaringan-jaringan lapisan kandungan yang prakanker dalam usaha untuk menghindari operasi.
- Jika seorang wanita telah berada tanpa mens-mens untuk kurang dari enam bulan dan berdarah secara tidak teratur, penyebabnya mungkin adalah transisi menopause. Selama transisi ini, seorang wanita adakalanya ditawarkan obat pencegah kehamilan oral untuk menegakan pola perdarahan yang lebih teratur, untuk menyediakan kontrasepsi sampai ia menyelesaikan menopause, dan untuk membebaskan rasa panas (hot flashes). Seorang wanita yang ditemukan menopause sebagai penyebab dari perdarahan yang tidak teraturnya mungkin juga menerima nasehat menopause jika ia mempunyai gejala-gejala yang menyusahkan.
- Jika penyebab dari perdarahan vagina yang tidak teratur adalah polip-polip atau pertumbuhan-pertumbuhan jinak lainnya, ini adakalanya dikeluarkan secara operasi untuk mengontrol perdarahan karena mereka tidak dapat dirawat dengan obat.
- Jika penyebab dari perdarahan adalah infeksi, antibiotik-antibiotik adalah perlu. Perdarahan selama kehamilan memerlukan evaluasi darurat oleh seorang dokter kandungan (obstetrician). Endometriosis dapat dirawat dengan obat-obat dan/atau operasi (seperti laparoscopy).
- Adakalanya, penyebab dari perdarahan yang berlebihan tidak nyata setelah penyelesaian pengujian (dysfunctional uterine bleeding). Pada kasus-kasus ini, obat-obat pencegah kehamilan oral dapat memperbaiki kontrol siklus dan mengurangi perdarahan.
- Jika perdarahan berlebihan dan tidak dapat dikontrol dengan obat, prosedur operasi yang disebut dilation and curettage (D&C) mungkin adalah perlu. Sebagai tambahan pada pengurangan perdarahan yang berlebihan, D&C menyediakan informasi tambahan yang dapat mengesampingkan kelainan-kelainan dari lapisan kandungan.
- Adakalanya, hysterectomy adalah perlu ketika obat-obat hormon tidak dapat mengontrol perdarahan yang berlebihan. Bagaimanapun, kecuali penyebabnya adalah prakanker atau kanker, operasi ini harus adalah hanya opsi (pilihan) setelah solusi-solusi lain telah dicoba.
Banyak prosedur-prosedur baru sedang dikembangkan untuk merawat tipe-tipe tertentu dari perdarahan vagina yang tidak teratur. Contohnya, studi-studi sedang dalam perjalanan untuk mengevaluasi teknik-teknik yang secara selektif menghalangi pembuluh-pembuluh darah yang terlibat pada perdarahan. Metode-metode yang lebih baru ini mungkin adalah pilihan-pilihan yang kurang rumit untuk beberapa pasien-pasien dan ketika mereka dievaluasi lebih jauh mereka akan mungkin menjadi lebih secara luas tersedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar