Cari Blog Ini

Kamis, 27 Januari 2011

Perdarahan Dalam (Internal Bleeding)



Definisi Perdarahan Dalam (Internal Bleeding)

Sementara publik umum mengerti bahwa perdarahan dalam berarti perdarahan yang tidak dapat dilihat pada bagian luar tubuh, personel medis cenderung menggunakan istilah-istilah yang menggambarkan secara tepat dimana didalam tubuh perdarahan ditemukan. Perdarahan internal mungkin terjadi didalam jaringan-jaringan, organ-organ, atau di rongga-rongga tubuh termasuk kepala, dada, dan perut. Contoh-contoh dari tempat-tempat perdarahan yang potensial termasuk mata, jaringan-jaringan pelapis dari jantung, otot-otot, dan sendi-sendi.
Perdarahan diluar tubuh adalah sangat mudah dikenali. Jika kulit rusak oleh pencabikan, tusukan, atau luka lecet, darah dapat disaksikan ketika ia mengalir keluar dari tubuh. Kulit kepala, dengan suplai yang kaya darahnya, terkenal untuk penunjukan kehilangan darah yang secara besar-besaran. Perdarahan internal dapat menjadi jauh lebih sulit untuk diidentifikasi. Ia mungkin tidak menjadi bukti untuk berjam-jam setelah ia mulai, dan gejala-gejala terjadi ketika ada kehilangan darah yang signifikan atau jika gumpalan darah cukup besar untuk menekan organ dan mencegahnya berfungsi secara benar.
Perdarahan internal terjadi ketika kerusakan pada arteri atau vena mengizinkan darah terlepas dari sistim sirkulasi dan terkumpul didalam tubuh. Jumlah perdarahan tergantung pada jumlah kerusakan pada organ dan pembuluh-pembuluh darah yang mensuplainya, serta kemampuan tubuh untuk memperbaiki pecahan-pecahan pada dinding-dinding dari pembuluh-pembuluh darah. Mekanisme-mekanisme perbaikan yang tersedia termasuk keduanya sistim pembekuan/penggumpalan darah dan kemampuan pembuluh-pembuluh darah untuk mengejang (spasme) untuk mengurangi aliran darah ke area yang terluka.
Pasien-pasien yang mengkonsumsi obat anti-penggumpalan seperti warfarin (Coumadin), clopidogrel (Plavix), heparin, atau aspirin adalah lebih cenderung pada perdarahan daripada orang-orang yang tidak mengkonsumsi obat-obat ini. Individu-individu ini mungkin mengalami perdarahan yang signifikan bahkan dengan luka atau penyakit yang relatif minor, dan risiko perdarahan perlu diseimbangkan terhadap manfaat-manfaat dari mengkonsumsi obat.
Beberapa orang-orang mempunyai kesalahan-kesalahan genetik atau pembawaan sejak lahir dari sistim pembekuan/penggumpalan darah. Luka-luka minor mungkin menyebabkan perdarahan besar pada kasus-kasus ini. Hemophilia dan penyakit von Willebrand adalah dua contohnya.

Penyebab Perdarahan Dalam (Internal Bleeding)

Perdarahan paling sering terjadi disebabkan oleh luka, dan tergantung pada keadaan-keadaan, jumlah tenaga yang diperlukan untuk menyebabkan perdarahan dapat menjadi sangat variabel.

Blunt trauma (trauma tumpul)

Kebanyakan orang-orang mengerti bahwa jatuh dari ketinggian atau terlibat dalam kecelakaan mobil dapat mengakibatkan tekanan dan trauma yang besar pada tubuh. Jika tenaga tumpul terlibat, bagian luar tubuh mungkin tidak perlu rusak, namun tekanan yang cukup mungkin terjadi pada organ-organ internal (dalam) untuk menyebabkan luka dan perdarahan.
  • Bayangkan seorang pemain sepak bola sedang ditombak/disundul oleh helmet pada perut. Limpa atau hati mungkin ditekan oleh tenaga dan menyebabkan perdarahan didalam organ. Jika tubrukannya cukup keras, kapsul atau pelapis dari organ dapat robek, dan perdarahan dapat tumpah kedalam peritoneum (ruang dalam rongga perut yang mengandung organ-organ perut seperti usus-usus, hati, dan limpa).
  • Jika luka terjadi pada area belakang atau samping, dimana ginjal berlokasi, retroperitoneal bleeding (retro=belakang; belakang rongga perut) mungkin terjadi.
  • Mekanisme yang sama menyebabkan perdarahan yang disebabkan oleh luka-luka penghancuran. Contohnya, ketika pemberat jatuh pada kaki, pemberat tidak mengalah, begitu juga tanahnya. Tenaganya perlu diserap oleh tulang atau otot-otot dari kaki. Ini dapat menyebabkan tulangnya pecah dan/atau serat-serat ototnya robek dan berdarah.
  • Struktur-struktur lain dapat dimampatkan dan mungkin menyebabkan perdarahan internal. Contohnya, mata dapat ditekan/dimampatkan dalam orbit ketika ia dihantam oleh tinju atau bola. Bola matanya deformasi (mengubah bentuk) dan meloncat balik ke bentuk aslinya. Intraorbital hemorrhage mungkin terjadi.

Deceleration trauma (trauma perlambatan)

Perlambatan mungkin menyebabkan organ-organ dalam tubuh digeser didalam tubuh. Ini mungkin memotong pembuluh-pembuluh darah dari organ-organ dan menyebabkan terjadi perdarahan. Ini seringkali adalah mekanisme untuk intracranial bleeding seperti epidural atau subdural hematomas. Tenaga yang dikerahkan pada kepala menyebabkan luka percepatan/perlambatan pada otak, menyebabkan otak untuk "memantul ke sekeliling" didalam tengkorak. Ini dapat merobek beberapa vena-vena kecil pada permukaan otak dan menyebabkan perdarahan. Karena otak dibungkus didalam tengkorak, yang adalah struktur yang padat, bahkan sejumlah kecil darah dapat meningkatkan tekanan didalam tengkorak dan mengurangi fungsi otak.

Fractures (patah/retak tulang)

Perdarahan mungkin terjadi dengan tulang-tulang yang patah. Tulang-tulang mengandung sumsum tulang (bone marrow) dimana produksi darah terjadi. Mereka mempunyai suplai-suplai yang kaya darah, dan jumlah-jumlah darah yang signifikan dapat hilang dengan fractures. Kepatahan dari tulang yang panjang seperti femur (tulang paha) dapat berakibat pada kehilangan satu unit darah (350-500cc). Tulang-tulang yang datar seperti pelvis memerlukan jauh lebih banyak tenaga untuk menyebabkan fracture, dan banyak pembuluh-pembuluh darah yang mengelilingi struktur dapat dirobek oleh trauma dan menyebabkan perdarahan secara besar-besaran.

Kehamilan

Perdarahan pada kehamilan adalah tidak pernah normal, namun bukan tidak biasa pada trimester pertama, dan adalah tanda keguguran yang potensial. Sejak dini, kekhawatiran adalah potential ectopic atau tubal pregnancy, dimana placenta dan fetus menanam dalam tabung Fallopian atau lokasi lain diluar rongga kandungan. Ketika placenta tumbuh, ia mengikis melalui tabung atau organ-oragn lain yang terlibat dan mungkin menyebabkan perdarahan yang fatal.
Perdarahan setelah 20 minggu kehamilan mungkin disebabkan oleh placenta previa atau placental abruption, dan perawatan medis darurat harus diakses. Placenta previa menggambarkan situasi dimana placenta melekat pada kandungan (uterus) dekat mulut dari cervix dan mungkin menyebabkan perdarahan vagina tanpa rasa sakit. Abruption terjadi ketika placenta secara partial memisahkan diri dari dinding kandungan dan menyebabkan nyeri yang signifikan dengan atau tanpa perdarahan dari vagina.

Perdarahan secara spontan

Perdarahan internal mungkin terjadi secara spontan, terutama pada orang-orang yang mengkonsumsi obat-obat anti-penggumpalan (anticoagulation) atau yang mempunyai penyakit-penyakit perdarahan yang diturunkan (diwariskan). Benturan-benturan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mungkin menyebabkan persoalan-persoalan perdarahan yang signifikan.

Obat

Perdarahan internal mungkin disebabkan sebagai efek sampingan dari oba-obat (paling sering dari obat-obat antiperadangan nonsteroid seperti ibuprofen dan aspirin) dan alkohol. Unsur-unsur ini dapat menyebabkan peradangan dan perdarahn dari esophagus, lambung, dan duodenum (usus dua belas jari), bagian pertama dari usus kecil ketika ia meninggalkan lambung.

Penyalahgunaan alkohol

Penyalahgunaan alkohol jangka panjang dapat juga menyebabkan kerusakan hati, yang dapat menyebabkan persoalan-persoalan perdarahan melalui keberagaman dari mekanisme-mekanisme.

Tanda-Tanda Dan Gejala-Gejala Dari Perdarahan Dalam (Internal Bleeding)

Gejala-gejala dari perdarahan internal tergantung pada dimana perdarahan berlokasi, berapa banyak perdarahan telah terjadi, dan struktur-struktur dan fungsi-fungsi apa dalam tubuh yang dipengaruhi. Darah diluar sistim sirkulasi (jantung dan pembuluh-pembuluh darah) adalah sangat mengiritasi pada jaringan-jaringan, menyebabkan peradangan dan nyeri. Contoh-contoh dari beberapa situasi-situasi perdarahan internal didaftar dibawah.
Perdarahan Intracranial dari trauma atau dari aneurysm yang bocor seringkali menyebabkan nyeri namun mungkin juga hadir dengan fungsi mental yang berubah. Hasil-hasil pemeriksaan neurological mencakup dari pemeriksaan hampir normal sampai kebingungan sampai koma. Gejala-gejala dari stroke, termasuk kelemahan, berbicara yang menyatu, dan kehilangan penglihatan, mungkin juga dihubungkan dengan perdarahan intracerebral. Tanda-tanda dan gejala-gejala tergantung pada dimana dan berapa banyak darah ada di otak. Jika perdarahan berlanjut, gejala-gejala menjadi progresif dan lebih mudah untuk dikenali.
Perdarahan Intra-abdominal mungkin tersembunyi dan hadir hanya dengan nyeri, namun jika ada cukup kehilangan darah, pasien mungkin mengeluh kelemahan, kepala yang ringan, sesak napas, dan gejala-gejala lain dari shock dan tekanan darah yang berkurang. Sekali lagi, gejala-gejala tergantung pada dimana di perut perdarahan terjadi.
  • Jika ada perdarahan pencernaan, pasien mungkin memuntahkan darah yang merah terang, atau ia telah ada di lambung untuk suatu periode waktu, muntahan mungkin terlihat seperti warna kopi. Feces-feces mungkin berdarah atau mereka mungkin hitam dan ber-ter, sekali lagi tergantung pada lokasi perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Jika perdarahan internal menyebabkan darah tumpah kedalam peritoneum, dapat terjadi jumlah yang signifikan dari nyeri dengan gerakan apa saja, dan perut dapat menjadi tegang dan terasa kaku disentuh.
  • Adakalanya perdarahan intra-abdominal akan berjejak menuju kulit dan dapat dinilai pada pemeriksaan fisik. Tanda Cullen adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada penampakan dari pememaran yang mengelilingi umbilicus. Tanda Grey-Turner adalah memar pada sisi-sisi.
Darah yang terlihat pada urin mungkin disebabkan oleh perdarahan internal di tempat mana saja didalam saluran kencing, dari ginjal sampai kantong kemih. Seringkali infeksi-infeksi kantong kemih berhubungan dengan darah dalam urin namun sebab-sebab lain perlu dipertimbangkan berdasarkan pada gejala-gejala tertentu serta umur dan sejarah medis pasien, terutama laki-laki yang mungkin telah mempunyai operasi prostat. Laki-laki dan wanita-wanita yang telah mempunyai terapi radiasi mungkin mengembangkan peradangan dari dinding kantong kemih yang dapat menyebabkan jumlah perdarahan yang signifikan.
Perdarahan mungkin terjadi dalam sekali didalam otot-otot setelah luka, dan jarang, compartment syndrome mungkin terjadi. Jika sampai begitu banyak perdarahan terjadi sehingga pembentukan tekanan didalam otot adalah lebih besar dari tekanan darah pasien, darah tidak dapat memasuki sel-sel otot, dan mereka mulai mati. Gejala-gejala termasuk nyeri yang hebat, kesulitan menggerakan sendi-sendi dibawah luka, dan kehilangan sensasi. Paling umum ini terlihat pada tulang kering dan lengan bawah dan mungkin atau mungkin tidak berhubungan dengan tulang yang patah.
Perdarahan mungkin juga terjadi kedalam sendi-sendi, menyebabkan nyeri yang signifikan dan kehilangan batasan dari gerakan. Ini paling sering terlihat pada pasien-pasien yang berada pada obat-obat anti-penggumpalan (anti-coagulation). Luka mungkin atau mungkin tidak diperlukan untuk menyebabkan perdarahan.

Mendiagnosa Perdarahan Dalam (Internal Bleeding)

Diagnosis dari perdarahan internal mulai dengan sejarah keseluruhan yang diambil oleh dokter. Ini diikuti oleh pemeriksaan fisik, konsentrasi pada area dari tubuh dimana perdarahan internal mungkin telah terjadi. Contohnya, jika ada kekhawatiran tentang perdarahan didalam otak, pemeriksaan fisik akan fokus pada sistim neurologic, atau jika itu adalah perdarahan intra-abdominal, pemeriksaan akan diarahkan menuju perut.
Tes-tes darah mungkin dilakukan untuk memeriksa jumlah sel darah merah yang rendah, atau anemia. Bagaimanapun, jika perdarahan terjadi secara cepat, pembacaan awal hemoglobin atau jumlah sel darah merah mungkin adalah normal.
Kecurigaan dari perdarahan akan seringkali memerlukan tes pencitraan untuk mencari sumber perdarahan.
  • Jika ada kekhawatiran bahwa ada perdarahan pencernaan, gastroenterologist (ahli pencernaan) mungkin menggunakan scope-scope serat optik untuk melihat kedalam esophagus dan lambung (endoscopy) atau kedalam usus besar (colonoscopy) untuk mengidentifikasi sumber. Jika ditemukan, dokter mungkin mampu menghentikan perdarahan menggunakan listrik untuk membakar pembuluh darah yang berdarah.
  • Computerized tomography (CT) adalah tes yang paling umum untuk mencari perdarahan dalam otak. Ia juga mampu untuk mengidentifikasi pembengkakan otak dan retak-retak tulang dari tengkorak.
  • Ultrasound mungkin digunakan untuk mencari darah dalam perut. Sementara ia mempunyai tempatnya dalam pengendalian trauma, ultrasound adalah terutama bermanfaat dalam mengevaluasi persoalan-persoalan obstetric (kandungan) dan gynecologic seperti perdarahan dari kista indung telur atau kehamilan diluar kandungan (ectopic atau tubal pregnancy).
  • Computerized tomography adalah alat yang efektif dalam mencari perdarahan intra-abdominal dan retroperitoneal. Ia dapat mengevaluasi tempat luka yang potensial, keparahan dari kerusakan organ, dan apakah perdarahan terdapat didalam organ (seperti hati, ginjal atau limpa) atau apakah perdarahan telah tumpah kedalam peritoneum. Ia juga adalah tes yang berguna dalam menilai retakan-retakan pelvis.
  • Jika sumber perdarahan diperkirakan disebabkan oleh kerusakan arteri, angiography mungkin digunakan untuk mengevaluasi aliran darah arteri.
Pada beberapa situasi-situasi dimana pasien sakitnya kritis dari perdarahan internal, keputusan mungkin dibuat untuk menjalani operasi darurat untuk menemukan dan memperbaiki tempat perdarahan. Ini mungkin terjadi pada korban-korban trauma dengan luka-luka perut atau dada yang mempunyai tanda-tanda vital yang tidak stabil (tingkat kesadaran yang menurun, tekanan darah rendah, dan tanda-tanda lain dari shock) dan berisiko untuk perdarahan sampai meninggal jika mereka harus menunggu untuk tes-tes diagnostik.

Merawat Perdarahan Dalam (Internal Bleeding)

Rencana perawatan awal dari segala pasien dengan perdarahan internal mulai dengan menilai stabilitas pasien dan memastikan ABCs dipelihara dengan baik. Ini termasuk memastikan pasien punya:
  • Saluran udara terbuka,
  • bahwa pasien bernapas, dan
  • bahwa ada sirkulasi yang cukup, yang berarti nadi dan tekanan darah yang baik.
Perawatan yang definitif dari perdarahan internal tergantung pada dimana perdarahan terjadi, situasi individu, dan stabilitas pasien. Tujuan-tujuan dasar termasuk mengidentifikasi dan menghentikan sumber perdarahan dan memperbaiki segala kerusakan yang perdarahan mungkin telah menyebabkannya.

Komplikasi-Komplikasi Dari Perdarahan Dalam (Internal Bleeding)

Tergantung pada dimana itu terjadi, jika tidak dikenali, perdarahan internal mungkin menyeabkan kegagalan organ, shock, dan kematian. Contohnya:
  • Jika ada perdarahan yang tak terkontrol dalam dada atau perut, tubuh mungkin kehilangan cukup sel-sel darah merah yang bersirkulasi untuk mengkompromikan pengantaran oksigen pada sel-sel dalam tubuh. Situasi ini disebut shock. Jika perdarahan tidak dihentikan dan jika resuscitasi cairan dan mungkin transfusi darah tidak disediakan, pasien mungkin meninggal.
  • Perdarahan internal dalam otak mungkin menyebabkan kerusakan yang minimal, namun jika ada cukup untuk menyebabkan tekanan yang meningkat atau jika perdarahan meningkat, mungkin ada cukup jaringan otak yang rusak untuk menyebabkan gejala-gejala seperti stroke, koma, dan kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar