Cari Blog Ini

Kamis, 27 Januari 2011

Thoracic Outlet Syndrome


Definisi Thoracic Outlet Syndrome

Thoracic outlet syndrome adalah kondisi dengan mana gejala-gejala dihasilkan dari penekanan syaraf-syaraf atau pembuluh-pembuluh darah, atau kedua-duanya, karena jalan terusan yang tidak cukup melalui area (thoracic outlet) antara dasar dari leher dan ketiak. Thoracic outlet dikelilingi oleh otot, tulang, dan jaringan-jaringan lain. Segala kondisi yang berakibat pada pembesaran atau gerakan dari jaringan-jaringan dari atau dekat thoracic outlet dapat menyebabkan thoracic outlet syndrome. Kondisi-kondisi ini termasuk pembesaran otot (seperti dari angkat besi), luka-luka, tulang rusuk ekstra dari leher pada kelahiran (cervical rib), penambahan berat badan, dan tumor-tumor pada puncak paru (jarang). Seringkali tidak ada penyebab spesifik ditemukan.
Dirasakan olen beberapa peneliti-peneliti bahwa evolusi torso (batang tubuh) dari primata-primata dari posisi empat kaki ke posisi dua kaki mungkin memberi kecenderungan pada manusia-manusia mengembangkan thoracic outlet syndrome. Postur tegak yang berakibat darinya menghasilkan perataan dari sangkar dada dan perubahan dari sendi pundak kebelakang, kedua darinya menyempitkan thoracic outlet.

Gejala-Gejala Thoracic Outlet Syndrome

Gejala-gejala termasuk nyeri leher, pindak, dan lengan, kebas (mati rasa), atau sirkulasi yang terganggu pada anggota tubuh (kaki-kaki dan tangan-tangan) yang menyebabkan perubahan warna. Seringkali gejala-gejala direproduksi ketika lengan diposisikan diatas pundak atau dipanjangkan. Pasien-pasien dapat mempunyai spektrum yang lebar dari gejala-gejala dari yang ringan dan sebentar-sebentar, ke yang parah dan terus menerus. Nyeri dapat meluas ke jari-jari tangan dan tangan-tangan, menyebabkan kelemahan.

Mendiagnosa Thoracic Outlet Syndrome

Diagnosis dari thoracic outlet syndrome disarankan oleh gejala-gejala dan didukung oleh penemuan-penemuan dari dokter selama pemeriksaan. Maneuver-maneuver (gerakan-gerakan) tertentu dari lengan dan leher dapat menghasilkan gejala-gejala dan "jepitan" pembuluh darah yang menyebabkan kehilangan denyutan. Pengujian pendukung yang lebih jauh dapat memasukan tes-tes elektrik, seperti electromyogram dan somatosensory evoked responses (meskipun ini mungkin tidak menjadi positif pada semua pasien-pasien). Beberapa pasien-pasien dapat mempunyai tes-tes angiogram x-ray yang menunjukan area yang terjepit dari pembuluh darah yang terlibat.

Perawatan Thoracic Outlet Syndrome

Perawatan thoracic outlet syndrome biasanya dapat berhasil dengan tindakan-tindakan konservatif. Perawatan-perawatan termasuk keberagaman dari latihan-latihan yang meregang membuka secara efektif jaringan-jaringan thoracic outlet. Ini dilakukan dengan dan tanpa pemberat-pemberat di tangan-tangan untuk menarik outlet kedalam posisis terbuka yang mengendur. Ahli-ahli terapi fisik dilatih khusus dalam instruksi dari latihan-latihan untuk thoracic outlet syndrome, dan evaluasi mereka dari pasien dapat bermanfaat. Latihan-latihan mengangkat bahu dan lain-lain dapat dilakukan dirumah atau tempat kerja untuk mengendurkan otot-otot sekitar thoracic outlet.
Pasien-pasien harus menghindari posisi-posisis yang berkepanjangan dengan lengan-lengan mereka direntangkan atau diatas kepala. Contohnya, adalah terbaik untuk menghindari tidur dengan lengan direntangkan keatas dibelakang kepala. Adalah juga bermanfaat untuk mempunyai periode-periode istirahat pada tempat kerja untuk memperkecil kelelahan. Pengurangan berat badan dapat juga berguna untuk pasien-pasien yang kegemukan. Pasien-pasien harus menghindari tidur diatas perutnya dengan lengan-lengan mereka diatas kepala. Mereka juga harus tidak secara berulangkali mengangkat obyek-obyek yang berat.
Beberapa pasien-pasien dengan gejala-gejala yang parah dan resisten dapat memerlukan operasi-operasi untuk membuka thoracic outlet. Prosedur-prosedur ini termasuk pengangkatan (resection) dari tulang rusuk pertama dalam rangka untuk menyelamatkan luka pada syaraf dan pembuluh-pembuluh darah yang terpengaruh dari penekanan yang terus menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar