Cari Blog Ini

Kamis, 27 Januari 2011

Diamond-Blackfan Anemia



Definisi Diamond-Blackfan Anemia (DBA)

Diamond-Blackfan anemia (DBA), juga dikenal sebagai Blackfan–Diamond anemia dan Inherited erythroblastopenia, adalah aplasia erythroid bawaan (sejak lahir) yang biasanya hadir pada masa kanak-kanak. Pasien-pasien DBA mempunyai jumlah-jumlah sel darah merah yang rendah (anemia). Sisa dai sel-sel darah mereka (platelet-platelet dan sel-sel darah putih) adalah normal. Ini adalah berlawanan pada Schwachman-Diamond syndrome, dimana kerusakan sumsum tulang (bone marrow) berakibat terutama pada neutropenia, dan Fanconi anemia, dimana semua garis-garis sel terpengaruh yang berakibat pada pancytopenia.
Keberagaman dari kelainan-kelainan bawaan (sejak lahir) lain mungkin juga terjadi.

Ciri-Ciri Klinik

Diamond-Blackfan anemia dikarakteristikan oleh anemia (jumlah-jumlah darah merah yang rendah) dengan progenitors (leluhur) erythroid yang berkurang pada sumsum tulang. Ini biasanya berkembang selama neonatal. Kira-kira 47% dari individu-individu yang terpengaruh juga mempunyai keberagaman dari kelainan-kelainan bawaan (congenital), termasuk malformasi-malformasi craniofacial, ibu jari atau kelainan-kelainan anggota tubuh bagian atas, kerusakan-kerusakan cardiac, malformasi-malformasi urogenital, dan cleft palate. Berat badan kelahiran yang rendah dan penundaan pertumbuhan umum adakalanya diamati. Pasien-pasien DBA mempunyai risiko yang sedang mengembangkan leukemia dan penyakit-penyakit berbahaya lain.

Diagnosis

Secara khas, diagnosis dari DBA dibuat melalui pemeriksaan darah sederhana dan biopsi sumsum tulang. Diagnosis dari DBA dibuat pada dasar dari anemia, jumlah-jumlah reticulocyte (sel-sel darah merah yang belum dewasa) yang rendah, dan pelopor-pelopor erythroid pada sumsum tulang yang berkurang. Ciri-ciri yang mendukung diagnosis dari DBA termasuk kehadiran dari kelainan-kelainan bawaan (congenital), macrocytosis, hemoglobin fetal yang meningkat, dan tingkat-tingkat adenosine deaminase yang meningkat pada sel-sel darah merah. Kebanyakan pasien-pasien terdiagnosa pada dua tahun pertama kehidupan. Bagaimanapun, beberapa individu-individu yang terpengaruh secara ringan hanya menerima perhatian setelah anggota keluarga yang terpengaruh secara lebih parah teridentifikasi. Kira-kira 20-25% dari pasien-pasien DBA mungkin diidentifikasi dengan pengujian genetik untuk mutasi-mutasi pada gen RPS19.

Sejarah

Diamond dan Blackfan menggambarkan anemia hypoplastic bawaan pada tahun 1938. Pada tahun 1961, Diamond dan teman-teman menghadirkan data longitudinal pada 30 pasien-pasien dan mencatat hubungan dengan kelainan-kelainan kerangka. Pada tahun 1997 daerah pada kromosom 19 ditentukan membawa gen yang termutasi pada DBA. Pada tahun 1999, mutasi-mutasi pada ribosomal protein S19 gene (RPS19) ditemukan berhubungan dengan penyakit pada 42 dari 172 pasien-pasien DBA. Pada tahun 2001, ditentukan bahwa gen DBA kedua terletak pada daerah kromosom 8 meskipun bukti keheterogenan genetik lebih jauh ditemukan.

Genetik-Genetik

Kira-kira 10-25% dari kasus-kasus DBA mempunyai sejarah penyakit keluarga, dan kebanyakan silsilah-silsilah (pedigrees) menyarankan autosomal dominant mode dari warisan. Penyakit dikarakteristikan oleh keheterogenan genetik, dengan bukti sekarang ini mendukung kehadiran dari paling sedikit tiga gen-gen yang bermutasi pada DBA.

Dasar Molekular Dari Penyakit

Phenotype dari pasien-pasien DBA menyarankan kerusakan stem sell (sel induk) hematological yang secara spesifik mempengaruhi populasi progenitor (leluhur) erythroid. Ini adalah sulit untuk rekonsiliasi dengan fungsi gen DBA tunggal yang dikenal. Protein RPS19 terlibat pada produksi dari ribosomes. Seperti halnya, kehilangan dari fungsi RPS19 akan diramalkan mempengaruhi penterjemahan dan biosintesis protein dan mempunyai dampak yang jauh lebih luas. Ciri-ciri penyakit mungkin dihubungkan pada sifat dari mutasi-mutasi RPS19. Penyakit dikarakteristikan oleh kewarisan yang dominan, dan oleh karenanya timbul yang disebabkan oleh kehilangan yang sebagian dari fungsi protein RPS19. Adalah mungkin bahwa leluhur-leluhur erythroid secara akut dibuat peka pada fungsi yang berkurang ini, sementara kebanyakan jaringan-jaringan lain tidak terpengaruh.

Manejemen Klinik Dan Perawatan-Perawatan

Corticosteroids dapat digunakan untuk merawat anemia pada DBA. Pada studi yang besar dari 225 pasien-pasien, 82% awalnya merespon pada terapi ini, meskipun banyak efek-efek sampingan dicatat. Beberapa pasien-pasien tetap responsif pada steroid-steroid, sementara kemanjuran menurun pada yang lain-lainnya. Transfusi-transfusi darah dapat juga digunakan untuk merawat anemia yang parah pada DBA. Periode-periode remisi mungkin terjadi, dimana selama periode-periode itu transfusi-transfusi dan perawatan-perawatan steroid tidak diperlukan. Transplantasi sumsum tulang atau Bone marrow transplantation (BMT) dapat menyembuhkan aspek-aspek hematological dari DBA. Opsi ini mungkin dipertimbangkan jika pasien-pasien menjadi tergantung pada transfusi karena transfusi-transfusi yang seringkali dapat menjurus pada kelebihan beban zat besi dan kerusakan organ. Bagaimanapun, data dari registrasi pasien DBA yang besar mengindikasikan bahwa kejadian-kejadian yang kurang baik pada pasien-pasien yang tergantung pada transfusi lebih sering disebabkan oleh BMT-BMT daripada kelebihan beban zat besi.
Artikel yang dipublikasikan pada 10 Februari tahun 2009 melaporkan bahwa seorang anak laki berumur delapan tahun dengan penyakit seperti DBA telah dirawat dengan sukses dengan mensuplementasikan diet-nya dengan asam-asam amino leucine dan isoleucine. Studi tahun 2007 menunjukan kemanjuran dari perawatan yang serupa pada pasien yang berbeda. Studi-studi yang lebih besar sedang dikerjakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar