Cari Blog Ini

Kamis, 27 Januari 2011

Infeksi Herpes Simplex (Non-Genital)



Introduksi

Virus herpes simplex atau Herpes simplex virus (HSV) dapat menyebabkan infeksi-infeksi yang mempengaruhi mulut, muka, genital-genital (alat-alat kelamin), kulit, pantat-pantat, dan area anal. Artikel ini akan konsentrasi pada herpes-herpes non-genital. Banyak orang-orang memperoleh virus dan tidak mempunyai gejala-gejala. Untuk yang lain-lain, blister-blister (lepuh-lepuhan) yang menyakitkan nampak dekat area dimana virus memasuki tubuh. Secara khas, blister-blister sembuh sepenuhnya namun timbul kembali ketika paling sedikit diharapkan. Diantara serangan-serangan, virus sembunyi dalam akar-akar syaraf. ketika luka-luka herpes simplex nampak pada lokasi mereka yang paling umum, sekitar mulut dan bibir-bibir, orang-orang sering merujuk mereka sebagai "cold sores" dan "fever blisters".

Penyebab Cold Sores

Ada dua tipe dari HSV, tipe I dan tipe II. Pada umumnya, tipe I, juga dikenal sebagai herpes labialis, menyebabkan infeksi-infeksi diatas pinggang, paling umum sebagai "cold sores" oral. Infeksi-infeksi tipe II terjadi terutama dibawah pinggang, menjurus pada herpes genital. Bagaimanapun, kedua-dua tipe dari HSVs mampu menginfeksi kulit di lokasi mana saja pada tubuh.
Infeksi-infeksi herpes, tidak perduli dimana mereka pertama terjadi, mempunyai kecenderungan untuk berulang pada kurang lebih ditempat yang sama. Kekambuhan-kekambuhan seperti ini mungkin terjadi seringkali (contohnya, sekali per bulan) atau hanya adakalanya (contohnya, sekali atau duakali per tahun).

Yang Menyebabkan Herpes (Cold Sores) Berulang

Setelah infeksi, virus memasuki sel-sel syaraf dan berjalan menaiki syaraf hingga ia datang pada tempat yang disebut ganglion. Disana, ia tinggal dengan tenang dalam stadium yang dirujuk sebagai "dormant" atau "latent". Pada waktu-waktu, virus dapat memulai replikasi kembali dan berjalan menuruni syaraf ke kulit, meyebabkan luka-luka (sores) dan blister-blister. Mekanisme yang tepat dibelakang ini adalah tidak jelas, namun diketahui bahwa beberapa kondisi-kondisi nampaknya berhubungan dengan kekambuhan-kekambuhan, termasuk:
  • demam, selesma, atau flu;
  • radiasi ultraviolet (paparan pada matahari);
  • stres;
  • perubahan-perubahan pada sistim imun;
  • trauma pada kulit; atau
  • adakalanya tidak ada penyebab yang jelas dari kekambuhan.

Penyebaran Herpes Oral

Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh HSV adalah menular. Virus menyebar dari orang ke orang dengan mencium, dengan kontak yang dekat dengan luka-luka herpetic, atau bahkan dari kontak dengan kulit yang nampaknya normal yang menumpahkan virus. Air liur yang terinfeksi adalah cara-cara yang umum dari penularan virus. Orang-orang adalah paling menular ketika mereka mempunyai luka-luka seperti blister yang aktif. Sekali blister-blister telah mengering dan terkelupas (dalam beberapa hari), risiko penularan berkurang secara signifikan. Bagaimanapun, seseorang yang terinfeksi dengan HSV dapat menularkan pada orang lain tidak perduli hadir atau tidak hadirnya gejala-gejala. Ini karena virus adakalanya ditumpahkan dalam air liur bahkan ketika luka-luka (sores) tidak hadir. Meskipun adanya mitos yang populer, adalah hampir tidak mungkin untuk memperoleh herpes (cold sores) dari permukaan-permukaan, handuk-handuk, atau lap-lap badan.

Tanda-Tanda Dan Gejala-Gejala

Tanda dari herpes adalah kelompok dari blister-blister pada dasar yang merah. Blister-blister ini mengering dengan cepat dan meninggalkan kudis-kudis yang berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa minggu, tergantung pada keparahan dari infeksi. Pola ini mempunyai implikasi-implikasi yang penting untuk banyak orang-orang yang takut mereka mempunyai herpes namun tidak: Jika sesuatu berlangsung berminggu-minggu, ia kemungkinannya bukan herpes.
Infeksi-infeksi herpes rasanya kering dan berkerak (berkulit keras), dan mereka adakalanya gatal. Beberapa pasien-pasien mempunyai "prodrome", yang adalah ketika gejala-gejala tertentu terjadi sebelum luka-luka sebenarnya menjadi bukti sepenuhnya. Prodrome pada infeksi-infeksi herpes secara khas melibatkan sensasi terbakar atau kesemutan yang mendahului penampakan dari blister-blister beberpa jam atau satu atau dua hari.

Definisi Herpes Oral Primer

Herpes primer merujuk pada episode pertama dari gejala-gejala setelah infeksi, seringkali hadir dengan luka -luka yang menyakitkan pada bibir-bibir, gusi-gusi, dan mulut.
Pada beberapa orang-orang, serangan pertama (primary herpes) dari herpes dihubungkan dengan demam, kelenjar-kelenjar yang membengkak, dan gusi-gusi yang berdarah, bersama-sama dengan luka-luka yang menyakitkan sekitar mulut (gingivostomatitis). Tanda-tanda dan gejala-gejala ini mungkin berlangsung beberapa hari. Kesulitan dalam makan dan minum mungkin menjurus pada dehidrasi. Luka-luka sembuh sepenuhnya dalam dua sampai enam minggu, biasanya tanpa bekas luka. Virus dapat ditemukan kembali dalam air liur berhari-hari setelah luka-luka sembuh. Herpes primer biasanya diperoleh selama masa kanak-kanak.
Tidak setiap orang mempunyai serangan primer yang parah ketika mereka pertama kali terinfeksi dengan herpes. Pada beberapa orang-orang, virus menginfeksi tubuh tanpa menyebabkan gejala-gejala apa saja. Proses menghasilkan respon antibodi yang menyebabkan sistim imun menghasilkan antibodi-antibodi terhadap virus herpes. Respon antibodi ini membantu mengurangi kekambuhan-kekambuhan dan mempertahankan mereka ringan. Antibodi-antibodi juga membuat virus sulit untuk mendapatkan tempat berpijak dimana saja dalam tubuh. (Jika ini tidak begitu, cold sores akan menyebar ke bagian-bagian lain dari tubuh dari aksi-aksi rutin, seperti mencuci muka, yang tidak terjadi).

Herpes Yang Berulang

Betul-betul manifestasi yang paling umum dari infeksi-infeksi herpes — yang orang-orang biasanya artikan ketika mereka berbicara tentang "herpes" atau "cold sores" — adalah kekambuhan dari virus ketika ia aktif kembali dari keadaan terpendamnya pada syaraf-syaraf dibawah kulit. Tampaknya seperti apa tergantung pada dimana virus telah tidur (hibernate). Meskipun mulut adalah tempat infeksi yang paling umum, area-area tubuh lain mungkin terlibat:
  • Labial herpes: Ini adalah cold sore yang terkenal yang tampak pada tepi-tepi bibir (labial merujuk pada bibir). Ketika labial herpes nampak kembali, ia biasanya terjadi pada tempat yang sama setiap kali atau beberapa milimeter jauh dari tempat semula.
  • Herpetic whitlow: Adakalanya, virus herpes menunjukan diri pada ujung jari tangan. Ini terutama umum pada pekerja-pekerja dental dan medis yang harus memasukan jari-jari tangan mereka kedalam mulut-mulut orang, meskipun dengan penggunaan sarung-sarung tangan. Pada herpetic whitlow, virus telah memasuki jari tangan. Adakalanya, virus muncul kembali dan menyebabkan luka-luka seperti blister pada ujung jari tangan.
  • Wrestlers' herpes: Ini mempunyai nama indah "herpes gladiatorum". Gladiators, atau sekarang ini hanya sederhana pegulat-pegulat, dapat memperoleh herpes dari lawan yang sedang menumpahkan virus. Bentuk herpes ini dapat nampak dimana saja pada tubuh. Muka, leher, dan lengan-lengan adalah lokasi-lokasi yang umum. Tidak seperti kebanyakan tipe-tipe infeksi lain, luka-luka mungkin terjadi pada banyak tempat-tempat.

Berapa Lama Cold Sores Berlangsung ?

Pada herpes yang berulang, luka-luka mulai sebagai noda-noda merah yang meradang yang membengkak dan menjadi pembentukan blister-blister yang terisi cairan. Blister-blister secepatnya runtuh dan membentuk borok. Ini akan memakan waktu dua sampai tiga hari. Umumnya akan memakan waktu tujuh sampai 10 hari sebelum borok-borok ini hilang sepenuhnya dan kulit kembali ke normal.
Pada herpes primer, proses penyembuhan biasanya mamakan waktu dua sampai tiga minggu, namun nyeri kulit dapat berlangsung satu sampai enam minggu.

Komplikasi-Komplikasi Yang Mungkin

Herpes dapat menyebar dari satu area ke lainnya, yang disebut "autoinoculation". Contohnya, menyentuh cold sore pada bibir dapat menyebabkan herpes dari jari tangan (herpetic whitlow). Autoinoculation terjadi paling umum pada saat infeksi primer, ketika penumpahan virus tinggi dan sistim imun masih sedang dicocokan untuk menahannya. Antibodi-antibodi yang dibuat setelah infeksi primer biasanya — namun tidak selalu — berhasil dalam mencegah autoinoculation selama serangan-serangan yang berulang.
Komplikasi yang lebih serius adalah ocular herpes, yang dikarakteristikan oleh luka-luka dan nyeri yang parah sekitar mata. Ocular herpes juga disebabkan oleh autoinoculation. Jika tidak drawat, ocular herpes dapat menjurus pada kerusakan yang serius atau bahkan kebutaan.
Jarang, herpes simplex mungkin menginfeksi otak, menyebabkan encephalitis. Infeksi ini memerlukan rawat inap dan obat-obat antivirus intravena.
Pada orang-orang yang imunnya dikompromikan, seperti yang menerima kemoterapi, perjangkitan-perjangkitan yang parah dari herpes mungkin terjadi. Colds sores mungkin menyebar ke bagian-bagian yang lebih besar dari muka bagian bawah atau menyerang organ-organ. Terapi antivirus digunakan untuk mencegah atau mengurangi serangan-serangan seperti itu.
Pada sedikit orang-orang, perjangkitan-perjangkitan (outbreaks) dari herpes akan dihubungkan dengan erythema nodosum. Erythema nodosum adalah reaksi kulit yang non-spesifik yang dikarakteristikan oleh benjolan-benjolan kulit yang merah dan menyakitkan yang biasanya nampak pada sisi depan dari tungkai-tungkai. Kondisi dapat disebabkan oleh banyak penyakit-penyakit peradangan dan infeksius termasuk infeksi-infeksi virus herpes. Erythema nodosum dapat membatasi dirinya sendiri dan hilang dengan sendirinya dalam waktu tiga sampai enam minggu. Perawatan dari episode herpes biasanya mempercepat resolusi dari erythema nodosum.

Kondisi-Kondisi Lain Yang Menyerupai Herpes Oral (Cold Sores)

Ada banyak kondisi-kondisi yang dapat dikacaukan dengan herpes, termasuk abrasions (luka lecet), razor burns, pimples (jerawat-jerawat), angular stomatitis, dan canker sores (aphthous ulcers) atau luka-luka sariawan.

Definisi Angular Stomatitis

Angular stomatitis merujuk pada peradangan, pecah, atau iritasi pada pojok-pojok mulut. Berlawanan dengannya, infeksi-infeksi herpes biasanya nampak pada tepi-tepi bibir bagian atas atau bagian bawah, namun tidak pada pojok-pojok. Angular stomatitis mungkin adalah tanda awal dari anemia atau kekurangan vitamin. Ini dapat juga terjadi pada orang-orang yang memakai gigi-gigi palsu (dentures), yang air liurnya dapat berakumulasi dan menjurus pada pertumbuhan ragi (yeast) yang terlalu cepat.

Definisi Canker Sores

Canker sores (luka-luka sariawan), atau aphthous ulcers, adalah borok-borok yang terjadi didalam mulut sepanjang mukosa. Mereka ditemukan pada pipi-pipi bagian dalam dan bibir bagian bawah serta pada lidah, palate, dan penutup dari gusi-gusi. Canker sores adalah kecil, bulat, dan menyakitkan. Mereka berwarna abu-abu dengan tepi yang jelas. Mereka tidak menular dan disebabkan oleh stres atau trauma pada area itu.

Mendiagnosa Herpes Oral

Diagnosis dari herpes (cold sores) biasanya didasarkan pada penampakan dari luka-luka, karena ia adalah diagnosis klinik. Keberagaman dari tes-tes termasuk pembiakan virus dan reaksi rantai polymerase atau polymerase chain reaction (PCR) adakalanya digunakan untuk membantu dalam diagnosis dari infeksi herpes.
Menyeka blister dalam percobaan untuk membiakan virus dalam lab hanya produktif dalam 48 jam pertama sebelum blister telah mengerak. Jika luka-luka menghilang, maka pembiakan-pembiakan tentu saja tidak membantu, karena tidak ada yang dibiakan. Hasil-hasil pembiakan memakan waktu minimum tiga sampai lima hari.
Juga ada cara untuk menguji DNA herpes dalam specimen. Tipe pengujian ini disebut "polymerase chain reaction" atau PCR untuk singkatnya. Pengujian PCR adalah sangat baik pada pendeteksian materi genetik dari virus herpes, namun ia tidak siap tersedia seperti pembiakan. PCR dilakukan pada specimen-specimen klinik yang diperoleh dari sekaan-sekaan (swabs) luka-luka yang aktif.
Tes-tes darah seringkali tidak relevan, karena menemukan antibodi-antibodi pada herpes hanya berarti bahwa tubuh telah terpapar pada virus ini pada suatu waktu di masa lalu. Ia tidak memberitahu anda apakah luka sekarang ini disebabkan oleh herpes.
Jika diagnosis diragukan, pendekatan yang paling baik adalah untuk mendorong pasien mencari dokter pada tanda pertama dari luka. Itu akan mengizinkan dokter untuk melihat luka-luka yang aktif yang dapat diuji dengan pembiakan atau PCR.

Merawat Herpes (Cold Sores), Dan Obat-Obat Yang Digunakan

Sekarang ini, tidak ada perawatan-perawatan atau vaksin untuk virus herpes simplex. Bagaimanapun, menghindari faktor-faktor yang mempercepat, seperti terbakar sinar matahari dan stres, dapat membantu mencegah perjangkitan-perjangkitan tambahan. Ada perawatan-perawatan yang telah ditegakan yang tersedia untuk membantu mengurangi waktu penyembuhan, mengurangi nyeri yang berhubungan dengan luka, dan pada pasien-pasien yang spesifik, menekan kekambuhan virus.
  • Terapi bukan obat: Mencuci tangan yang sering akan membantu mengurangi penyebaran virus dan infeksi luka. Juga, menggunakan kompres-kompres yang dingin dan lembab pada luka mungkin mengurangi nyeri dan mempertahankan luka lembab.
  • Obat-obat topikal Over-the-counter (OTC): Kebanyakan produ-produk topikal OTC menyediakan hanya pembebasan gejala; mereka tidak mengurangi waktu penyembuhan. Menggunakan anesthetic-anesthetic topikal yang mengandung benzocaine (5% sampai 20%), lidocaine (0.5% sampai 4%), tetracaine (2%), atau dibucaine (0.25% sampai 1%) akan membantu membebaskan rasa terbakar, gatal, dan nyeri. Produk-produk yang paling umum direkomendasikan adalah Lipactin gel dan Zilactin. Adalah penting unutk mengingat-ingat bahwa anesthetic-anesthetic topikal ini mempunyai durasi aksi yang pendek, biasanya hanya berlangsung 20 sampai 30 menit. Pelindung-pelindung kulit, seperti allantoin, petrolatum, dan produk-produk yang mengandung dimethicone membantu mempertahankan luka lembab dan mencegah retaknya (pecahnya) luka. Balsem-balsem bibir yang mengandung pelindung matahari mungkin juga membantu mencegah perjangkitan-perjangkitan tambahan jika matahari adalah faktor yang mempercepat. Untuk pembebasan nyeri tambahan, menggunakan aspirin, ibuprofen, atau acetaminophen mungkin bermanfaat. Pastikan untuk menggunakan produk-produk ini seperti yang diarahkan, dan kontak dokter anda atau apoteker jika anda mempunyai pertanyaan-pertanyaan apa saja. Jangan memakai steroid-steroid topikal apa saja, seperti hydrocortisone, pada luka-luka.
Docosanol 10% cream (Abreva) adalah satu-satunya produk topikal OTC yang diketahi mengurangi waktu penyembuhan jika diaplikasikan pada tanda pertama dari kekambuhan (contohnya, sensasi kesemutan). Docosanol diaplikasikan lima kali sehari hingga lukanya sembuh. Efek-efek sampingan yang umum termasuk rash (ruam) dan gatal pada tempat aplikasi.
  • Obat-obat topikal berkekuatan resep: Perawatan dengan acyclovir (Zovirax 5% cream) atau penciclovir (Denavir 1% cream) topikal akan mengurangi waktu penyembuhan kira-kira setengah hari dan mengurangi nyeri yang berhubungan dengan luka. Perawatan topikal terbatas dalam keefektifannya karena ia mempunyai penetrasi yang buruk ke tempat replikasi virus, dan oleh karenanya terbatas dalam kemampuan penyembuhannya. Acyclovir cream harus dipakai lima kali sehari untuk empat hari, dan penciclovir cream harus dipakai setiap dua jam ketika terjaga (bangun) untuk empat hari.
  • Obat-obat oral berkekuatan resep: Obat-obat antivirus oral yang sekarang ini disetujui oleh FDA yang digunakan dalam perawatan virus herpes simplex adalah acyclovir (Zovirax) dan valacyclovir (Valtrex). Famciclovir (Famvir) juga dapat digunakan, namun sekarang ini, ia tidak disetujui untuk indikasi ini. Obat-obat oral ini telah ditunjukan mengurangi durasi dari perjangkitan-perjangkitan, terutama ketika dimulai selama prodrome (timbulnya gejala sebelum kondisi sebenarnya menjadi bukti sepenuhnya). Obt-obat umumnya ditolerir dengan baik dengan sedikit efek-efek sampingan. Efek-efek sampingan yang paling umum termasuk sakit kepala, mual, dan diare. Perawatan hanya untuk satu hari dengan valacyclovir dan famciclovir. Valacyclovir diberikan sebanyak 2 gram secara oral setiap 12 jam untuk satu hari, dan famciclovir diberikan sebanyak 1500 miligram secara oral untuk satu dosis. Acyclovir diberikan sebanyak 400 mg secara oral lima kali sehari untuk lima hari. Acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir dipertimbangkan aman dan efektif jika digunakan pada kehamilan, sedangkan hanya acyclovir dan valacyclovir aman untuk pengunaan ketika menyusui. Wanita-wanita hamil dam ibu-ibu yang menyusui harus kontak dokter-dokter atau apoteker-apoteker mereka sebelum mengguakan obat apa saja.
Pasien-pasien yang mempunyai lebih dari dua perjangkitan-perjangkitan dalam waktu empat bulan, yang secara signifikan mempengaruhi kehidupan-kehidupan seharian mereka, harus mempertimbangkan chronic suppressive therapy. Pasien-pasien ini mungkin mengambil acyclovir atau valacyclovir oral setiap hari untuk mencegah kekambuhan dari virus herpes simplex.
  • Opsi-opsi perawatan lain: Lysine supplements, citrus bioflavonoids, lactobacillus acidophilus dan bulgaricus, dan vitamin-vitamin C, E, dan B12 juga telh diidentifikasikan pada perawatan yang potensial dari virus herpes simplex virus. Bagaimanapun, tidak ada bukti klinik untuk mendukung perawatan-perawatan ini, dan mereka tidak direkomendasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar