Cari Blog Ini

Kamis, 27 Januari 2011

Premature Ventricular Contractions (PVC)


Definisi Premature Ventricular Contractions
Premature ventricular contractions (PVCs) adalah denyut-denyut jantung prematur (sebelum waktunya) yang berasal dari ventricles (bilik-bilik) jantung. PVCs adalah prematur karena mereka terjadi sebelum denyut jantung yang reguler (biasa).
Fungsi Normal Jantung
Jantung mempunyai empat ruang-ruang. Dua ruang diatas adalah atria (serambi-serambi), dan dua ruang yang lebih bawah adalah ventricles (bilik-bilik). Atria mengirim darah ke ventricles, dan ventricles mengirim darah ke paru-paru dan keseluruh tubuh. Ventricle kanan mengirim darah ke paru-paru sementara ventricle kiri mengirim darah keseluruh tubuh. Denyut jantung (pulse) yang kita rasakan disebabkan oleh kontraksi-kontraksi dari ventricles.
Denyut jantung normalnya dikontrol oleh sistim elektrik jantung. Sistim elektrik jantung terdiri dari SA node (sino-atrial node), AV node (atrio-ventricular node) dan jaringan-jaringan khusus dalam ventricles yang dapat mengantar listrik.
SA node adalah pemacu listrik jantung. Ia adalah potongan kecil dari sel-sel yang berlokasi dalam dinding atrium (serambi) kanan; frekwensi yang dengannya SA node melepaskan listrik menentukan kecepatan/angka dimana jantung normalnya berdenyut. SA node mempertahankan jantung berdenyut dalam cara yang teratur. Pada saat istirahat, frekwensi dari pelepasan listrik yang berasal dari SA node adalah rendah, dan jantung berdenyut pada batasan yang lebih rendah dari normal (60-80 denyutan/menit). Selama latihan atau kegembiraan, frekwensi dari pelepasan dari SA node meningkat, meningkatkan kecepatan/angka jantung berdenyut.
Pelepsan-pelepasan elektrik lewat dari SA node, melalui jaringan-jaringan khusus dari atria kedalam AV node, dan melalui AV node ke jaringan-jaringan pengantar khusus dari ventricles dan menyebabkan ventricles untuk berkontraksi.
Yang Terjadi Selama Premature Ventricular Contraction
Selama premature ventricular contraction (kontraksi bilik prematur), ventricle secara elektrik melepaskan (dan berkontraksi) prematur sebelum pelepasan elektrik normal tiba dari SA node. Pelepasan-pelepasan prematur ini disebabkan oleh "keiritasian" elektrik otot jantung dari ventricles, dan dapat disebabkan oleh serangan-serangan jantung, ketidakseimbangan-ketidakseimbangan elektrolit, kekurangan oksigen, atau obat-obat. Segera setelah premature ventricular contraction, sistim elektrik jantung reset (memasang kembali). Pemasangan kembali ini menyebabkan selaan (istirahat) singkat pada denyut jantung, dan beberapa pasien-pasien melaporkan perasaan jantungnya berhenti singkat setelah premature ventricular contraction.
Kelaziman Premature Ventricular Contractions
Premature ventricular contractions adalah umum. Banyak orang-orang mempunyai premature ventricular contractions tanpa segala gejala-gejala. Premature ventricular contractions adalah terutama umum diantara pasien-pasien yang lebih tua, pasien-pasien dengan tekanan darah tinggi, pasien-pasien dengan penyakit-penyakit jantung, dan diantara orang-orang Amerika keturunan Afrika yang lebih tua. Premature ventricular contractions dapat juga terjadi pada individu-individu muda yang sehat tanpa penyakit-penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
Penyebab Premature Ventricular Contractions
Ada banyak penyebab-penyebab dari premature ventricular contractions, mereka adalah:
  • Serangan jantung
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Cardiomyopathy, termasuk gagal jantung congestive
  • Penyakit klep-klep jantung seperti mitral valve prolapse
  • Hypokalemia (tingkat-tingkat darah yang rendah dari potassium), dan hypomagnesemia (tingkat-tingkat darah yang rendah dari magnesium). Hypokalemia dan hypomagnesemia dapat terjadi, contohnya, pada pasien-pasien yang meminum diuretics (pil-pil air)
  • Hypoxia (jumlah-jumlah oksigen yang rendah dalam darah). Hypoxia, contohnya, terjadi dengan penyakit paru seperti emphysema atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
  • Obat-obat seperti digoxin, aminophylline, tricyclic antidepressants, dan decongestants (obat atau barang yang menghilangkan rasa sesak atau kemampatan hidung) yang mengandung ephedrine. Meminum alkohol yang berlebihan
  • Meminum kafein yang berlebihan
  • Penggunaan obat stimulan seperti cocaine, dan amphetamines
  • Myocarditis (peradangan otot jantung) dan cardiac contusion (luka otot jantung)
  • PVCs juga terjadi pada individu-individu yang sehat tanpa penyakit-penyakit jantung

Gejala-Gejala Dari Premature Ventricular Contraction

Pasien-pasien dengan premature ventricular contractions yang ringan dan jarang seringkali melaporkan tidak ada gejala-gejala (asymptomatic) dan tidak sadar atas PVCs mereka. Premature ventricular contractions mereka mungkin ditemukan ketika EKG dilaukan untuk evaluasi-evaluasi fisik rutin, fisik asuransi, atau sebelum operasi.
Pasien-pasien dengan PVC's adakalanya melaporkan palpitasi-palpitasi (jantung yang berdebar-debar) dalam dada dan di leher. Palpitasi-palpitasi adalah perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan yang disebabkan oleh denyut-denyut jantung yang kuat. Denyut jantung segera setelah premature ventricular contraction biasanya adalah lebih kuat (bilik jantung berkontraksi lebih kuat) daripada normal. Pasien-pasien dengan premature ventricular contractions mungkin melaporkan perasaan-perasaan bahwa jantungnya telah berhenti singkat. Ini karena biasanya ada selaan (intirahat) singkat pada denyut jantung setelah premature ventricular contraction ketika sistim elektrik jantung reset (memasang kembali).
Pasien-pasien dengan premature ventricular contractions yang seringkali seperti bigeminy (setiap denyut jantung lainnya adalah PVC), couplets (dua PVCs berurutan), atau triplets (tiga PVCs berurutan) seringkali melaporkan tidak ada gejala-gejala. Namun pada kejadian-kejadian yang jarang mereka mungkin melaporkan kelemahan, kepeningan, atau syncope (pingsan). Ini karena premature ventricular contractions yang seringkali dapat mengurangi kemampuan jantung memompa darah ke organ-organ lain (mengurangi cardiac output), berakibat pada tekanan darah rendah (hipotensi).
Pasien-pasien dengan lebih dari tiga PVCs yang berurutan berturut-turut mempunyai ventricular tachycardia. Ventricular tachycardia yang berkepanjangan dapat berakibat pada cardiac output yang rendah, tekanan darah rendah, dan syncope (pingsan). Ventricular tachycardia dapat juga berkembang kedalam ventricular fibrillation, yang adalah irama jantung yang fatal (lihat bawah).
Bahaya-Bahaya Dari Premature Ventricular Contractions
Premature ventricular contractions pada individu-individu sehat tanpa tekanan darah tinggi dan penyakit-penyakit jantung tidak menunjukan segala risiko-risiko kesehatan. Premature ventricular contractions pada pasien-pasien dengan penyakit-penyakit jantung (serangan-serangan jantung, gagal jantung, penyakit-penyakit dari klep-klep jantung) dihubungkan dengan risiko yang meningkat mengembangkan ventricular tachycardia. Ventricular tachycardia adalah perjalanan ventricular contractions cepat yang berkelanjutan. Ventricular tachycardia adalah mengancam nyawa karena: 1) ia terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan sebelumnya, dan 2) ia seringkali berkembang kedalam ventricular fibrillation. Ventricular fibrillation adalah irama yang kacau balau dimana ventricles gemetar secara cepat dalam cara yang tidak bertujuan. Jantung dengan ventricular fibrillation tidak dapat memompa darah secara efektif ke otak dan keseluruh tubuh. Jika tidak dirawat, ventricular fibrillation dapat menjadi fatal dalam hitungan menit. Diperkirakan 250,000 orang-orang Amerika meninggal dalam cara ini setiap tahun.
Banyak dokter-dokter percaya bahwa premature ventricular contractions tidak menyebabkan ventricular tachycardias atau ventricular fibrillations. Sebaliknya, premature ventricular contractions adalah melulu indikator-indikator (gejala-gejala) dari penyakit-penyakit jantung yang serius atau kondisi-kondisi serius lain seperti keracunan digoxin atau aminophylline, hypokalemia, hypoxia, dan kerusakan jantung yang sedang berlangsung dari serangan-serangan jantung.
Mendiagnosa Premature Ventricular Contraction
Ada dua aspek dalam mendiagnosa premature ventricular contractions; menemukan mereka, dan mendiagnosa penyebab-penyebab yang mendasarinya. EKG-EKG dan monitor-monitor Holter digunakan untuk mendiagnosa premature ventricular contractions. EKG-EKG, tes-tes darah, echocardiograms; tes-tes stres cardiac digunakan untuk menentukan penyebab-penyebab yang mendasarinya dari premature ventricular contractions.
EKG (Electrocardiogram)
Electrocardiogram (EKG) adalah perekaman singkat dari pelepasan-pelepasan elektrik jantung. EKG-EKG dapat dilakukan di tempat-tempat praktek dokter, klinik-klinik, dan ruang-ruang darurat rumah sakit. Dokter-dokter seringkali meminta rhythm strip (perekaman EKG yang berkepanjangan) untuk dilakukan pada waktu yang sama seperti EKG untuk meningkatkan kesempatan-kesempatan menemukan PVCs dan irama-irama abnormal lainnya. Premature ventricular contractions adalah mudah untuk dikenali pada EKG dan rhythms strips, dengan syarat PVCs terjadi selama perekaman. EKG mungkin juga menunjukan persoalan-persoalan lain seperti serangan-serangan jantung, hypokalemia, keracunan digoxin, penebalan otot jantung (hypertrophy) yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi jangka panjang.
Monitor Holter
EKG standar dan rhythm strip yang dilaksanakan pada saat kunjungan ke tempat praktek dokter mungkin tidak menemukan premature ventricular contractions karena mereka mungkin tidak terjadi pada saat itu. Pemonitoran Holter kemudian diperlukan untuk mendeteksi PVCs pada pasien-pasien dengan palpitasi-palpitasi jantung. Monitor Holter adalah perekaman yang terus menerus dari irma jantung selama 24 jam. Pemonitoran Holter dapat digunakan untuk mendiagnosa PVCs serta kelainan-kelainan irama jantung lainnya seperti atrial fibrillation, atrial flutter, dan ventricular tachycardias.
Karena lebih dari 50% dari laki-laki paruh baya dapat mempunyai PVCs selama pemonitoran Holter, tidak semua PVCs yang ditemukan selama pemonitoran Holter adalah penting secara klinis. Dokter-dokter yang menginterpretasikan studi-studi pemonitoran Holter harus memperhitungkan sejarah medis pasien dalam menentukan kepentingan dari penemuan-penemuan monitor Holter.
Echocardiography
Echocardiography menggunakan gelombang-gelombang ultrasound untuk menghasilkan gambar-gambar dari kamar-kamar dan klep-klep jantung dan lapisan sekitar jantung (pericardium). Echocardiography bermanfaat dalam mengukur ukuran dari kamar-kamar jantung, kekuatan dari kontraksi-kontraksi ventricle jantung, ketebalan dari otot-otot jantung, dan berfungsinya dari klep-klep jantung. Echocardiography oleh karenanya bermanfaat dalam mendiagnosa kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan PVCs:
  • Echocardiography dapat mendeteksi dan mengukur keparahan dari mitral valve prolapse
  • Echocardiography dapat mendeteksi hipertrophik otot jantung (penebalan otot jantung) sebagai akibat dari tekanan darah tinggi yang berlangsung lama
  • Echocardiography dapat mengukur luasnya kerusakan otot jantung dari serangan-serangan jantung atau cardiomyopathy
  • Echocardiography dapat digunakan untuk menghitung fraksi ejeksi ventrikel kiri (ejection fraction of the left ventricle). Fraksi ejeksi (Ejection fraction) adalah ukuran (perkiraan) dari junmlah darah yang dipompa selama setiap kontraksi dari ventricle (bilik). Ventricles (bilik-bilik) jantung yang secara ekstensif dilemahkan oleh serangan-serangan jantung atau cardiomyopathy akan mempunyai fraksi-fraksi ejeksi yang rendah. Pasien-pasien dengan fraksi-fraksi ejeksi yang rendah mempunyai risiko yang lebih tinggi mengembangkan ventricular tachycardias dan fibrillations yang mengancam nyawa daripada pasien-pasien dengan frkasi-fraksi ejeksi yang normal
Exercise Cardiac Stress Test (Treadmill Stress Test)
Exercise cardiac stress testing (ECST) adalah tes stres jantung yang paling luas digunakan. Pasien latihan/berjalan diatas treadmill menurut protokol yang distandarkan, dengan peningkatan yang progresif pada kecepatan dan kemiringan (elevasi) dari treadmill (secara khas berubah setiap interval-interval tiga menit). Selama ECST, electrocardiogram (EKG), denyut jantung, irama jantung, dan tekanan darah dimonitor terus menerus. Jika sumbatan arteri koroner berakibat pada pengurangan aliran darah ke bagian dari jantung selama latihan, perubahan-perubahan tertentu mungkin diamati pada EKG, termasuk peningkatan pada premature ventricular contractions dan perkembangan dari ventricular tachycardias.
Stress Echocardiography
Suplemen lain pada ECST rutin adalah stress echocardiography. Selama stress echocardiography, gelombang-gelombang suara dari ultrasound digunakan untuk menghasilkan gambar-gambar dari jantung pada saat istirahat dan pada puncak dari latihan. Pada jantung dengan suplai darah yang normal, semua segmen-segmen dari ventricle kiri (kamar pompa utama dari jantung) memperlihatkan kontraksi-kontraksi yang meningkat dari otot jantung selama puncak latihan. Sebaliknya, pada setting dari penyakit cardiovascular, jika segmen dari ventricle kiri tidak menerima aliran darah yang optimal selama latihan, segmen itu akan menunjukan kontraksi-kontraksi yang berkurang dari otot jantung relatif pada sisa jantung pada echocardiogram latihan. Stress echocardiography adalah sangat berguna dalam meningkatkan interpretasi dari ECST, dan dapat digunakan untuk menyampingkan kehadiran dari penyakit cardiovascular yang signifikan pada pasien-pasien yang dicurigai mempunyai "false-positive" ECST.
Tes-Tes Darah Dalam Mendiagnosa Penyebab-Penyebab Dari Premature Ventricular Contractions
Tes -tes darah untuk mendiagnosa kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan PVCs:
  • Tingkat-tingkat elektrolit darah dapat dilaksanakan untuk mendeteksi tingkat-tingkat potassium atau magnesium yang rendah (hypokalemia dan hypomagnesemia)
  • Tingkat-tingkat obat darah dapat dilakukan untuk mendeteksi keracunan obat digoxin dan aminophylline
  • Oksigen darah dapat diukur untuk mendeteksi hypoxia
  • Tes-tes darah dapat dilakukan untuk mendeteksi obat-obat terlarang, seperti penyalahgunaan amphetamine
  • Tingkat-tingkat darah dari enzim-enzim jantung (CPK, Troponins) dapat dilakukan untuk mencari kerusakan otot jantung sebagai akibat dari serangan-serangan jantung.
Perawatan-Perawatan Untuk Premature Ventricular Contractions
Sebab-sebab untuk merawat premature ventricular contractions adalah 1) untuk membebaskan gejala-gejala palpitasi, 2) untuk merawat kondisi-kondisi yang menyebabka PVCs larena banyaki kondisi-kondisi yang menyebabkan PVCs adalah berpotensi mengancam nyawa, dan 3) untuk mencegah ventricular tachycardia dan kematian mendadak.
Pada individu-individu yang sehat tanpa penyakit-penyakit jantung, premature ventricular contractions tidak memerlukan perawatan. Untuk menghilangkan palpitasi-palpitasi, seseorang mungkin mempertimbangkan tindakan-tindakan berikut:
  1. Menghentikan meminum alkohol dan kafein
  2. Menghentikan decongestant-decongestant hidung bebas resep yang mungkin mengandung adrenaline seperti obat-obat pseudoephedrine
  3. Menghentikan penyalahgunaan obat seperti amphetamines, cocaine
  4. Menghentikan merokok sigaret
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan premature ventricular contractions dapat juga berpotensi mengancam nyawa. Kondisi-kondisi ini seringkali dirawat di ranjang-ranjang rumah sakit yang dimonitor. Ranjang-ranjang yang dimonitor adalah ranjang-ranjang (atau kamar-kamar) yang dilengkapi untu merekam irama jantung scara terus menerus. Pasien-pasien juga diberikan obat-obat secara intravena. Kondisi-kondisi ini adalah:
  1. Tingkat-tingkat potassium atau magnesium yang rendah (hypokalemia dan hypomagnesemia) - potassium dan magnesium dapat diberikan secara intravena
  2. Keracunan digoxin dan aminophylline - obat-obat dapat diberikan untuk menetralkan keracunan obat
  3. Serangan jantung akut - obat-obat dan prosedur-prosedur (coronary angiogram dan PTCA) dilakukan segera untuk membuka arteri-arteri koroner yang tersumbat untuk memulihkan suplai darah ke otot jantung.
  4. Tingkat-tingkat oksigen yang rendah (hypoxia) - oksigen dapat diberikan melalui hidung, dan obat-obat dapat diberikan untuk merawat penyakit-penyakit paru yang mendasarinya
Obat-Obat Anti-Aritmia
Obat-obat anti-aritmia digunakan untuk mengontrol PVCs dengan tujuan mencegah ventricular tachycardias dan ventricular fibrillations dan kematian mendadak. Contoh-contoh dari obat-obat anti-aritmia termasuk beta-blockers, lidocaine, procainamide, dan amiodarone. Sayangnya, ada sedikit bukti ilmiah bahwa menekan PVCs dengan obat-obat anti-aritmia mencegah ventricular tachycardias dan ventricular fibrillations dan kematian mendadak. Beberapa obat-obat anti-aritmia sebenarnya dapat menyebabkan irama-irama jantung yang abnormal. Jadi obat-obat anti-aritmia hanya diresepkan secara hati-hati pada pasien-pasien yang berisiko tinggi mengembangkan ventricular tachycardia dan ventricular fibrillation.
Beta Blockers
Beta blockers seperti propranolol (Inderal), metoprolol (Lopressor, Toprol XL), dan atenolol (Tenormin) biasanya diberikan dini selama serangan jantung dan diteruskan untuk waktu yang lama. Beta blockers menentang (antagonis) aksi dari adrenaline dan membebaskan stres pada otot-otot jantung. Beta blockers mengurangi beban kerja jantung dengan memperlambat detak jantung dan mengurangi kekuatan kontraksi otot jantung. Mengurangi beban kerja mengurangi permintaan untuk oksigen oleh jantung dan membatasi jumlah kerusakan pada otot jantung. Pemasukan beta blockers untuk waktu yang lama setelah serangan telah ditunjukan memperbaiki kelangsungan hidup dan mengurangi risiko dari serangan-serangan jantung masa depan. Beta blockers juga memperbaiki kelangsungan hidup diantara pasien-pasien dengan serangan-serangan jantung dengan mengurangi kejadian dari irama-irama jantung abnormal yang mengancam nyawa, contohnya, ventricular fibrillation. Beta blockers dapat diberikan secara intravena di rumah sakit dan kemudian dimakan secara oral untuk perawatan dalam jangka waktu yang lama.
Efek-efek sampingan dari beta blockers adalah mencuit-cuit (perburukan dari pernapasan pada pasien-pasien dengan asma), denyut jantung yang perlahannya secara abnormal, dan perburukan dari gagal jantung (terutama pada pasien-pasien dengan kerusakan yang signifikan pada otot jantung mereka). Meskipun demikian, pada pasien-pasien dengan gagal jantung kronis, beta blockers baru-baru ini telah ditunjukan bermanfaat dalam mengurangi gejala-gejala dan memprerpanjang kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar