Cari Blog Ini

Kamis, 27 Januari 2011

Serangan Jantung


Definisi Serangan Jantung
Serangan jantung (juga dikenal sebagai myocardial infarction) adalah kematian otot jantung dari halangan yang tiba-tiba dari arteri koroner oleh bekuan darah. Arteri-arteri koroner adalah pembuluh-pembuluh darah yang mensuplai otot jantung dengan darah dan oksigen. Halangan dari arteri koroner merampas atau menghilangkan darah dan oksigen dari otot jantung, menyebabkan luka pada otot jantung. Luka ada otot jantung menyebabkan nyeri dada dan perasaan (sensasi) tekanan dada. Jika aliran darah tidak dipulihkan kembali pada otot jantung dalam 20 sampa 40 menit, kematian otot jantung yang tidak dapat dikembalikan lagi akan mulai terjadi. Otot berlanjut mati untuk enam sampai delapan jam pada waktu mana serangan jantung biasanya adalah "sepenuhnya". Otot jantung yang mati akhirnya digantikan oleh jaringan parut.
Kira-kira satu juta orang-orang Amerika menderita serangan jantung setiap tahun. Empat ratus ribu dari mereka meninggal sebagai akibat dari serangan jantung mereka.
Penyebab Serangan Jantung
Atherosclerosis
Atherosclerosis adalah proses yang berangsur-angsur dengan mana plak-plak (kumpulan-kumpulan) dari kolesterol diendapkan pada dinding-dinding dari arteri-arteri. Plak-plak kolesterol menyebabkan pengerasan dari dinding-dinding arteri dan menyempitkan kanal bagian dalam (lumen) dari arteri. Arteri-arteri yang dipersempit oleh atherosclerosis tidak dapat mengantar darah yang cukup untuk mempertahankan fungsi yang normal dari bagian-bagian tubuh yang mereka suplai. Contohnya, atherosclerosis dari arteri-arteri pada kaki-kaki menyebabkan aliran darah yang berkurang ke kaki-kaki. Aliran darah ke kaki-kaki yang berkurang dapat menjurus pada nyeri di kaki-kaki ketika berjalan atau latihan, borok-borok kaki, atau penundaan pada kesembuhan dari luka-luka pada kaki-kaki. Atherosclerosis dari arteri-arteri yang menyediakan darah ke otak dapat menjurus pada vascular dementia (perburukan mental yang disebabkan oleh kematian yang berangsur-angsur dari jaringan otak melalui waktu bertahun-tahun) atau stroke (kematian yang tiba-tiba dari jaringan otak).
Pada banyak orang-orang, atherosclerosis dapat tetap diam (tidak menyebabkan gejala-gejala atau persoalan-persoalan kesehatan) bertahun-tahun atau berdekade-dekade. Atherosclerosis dapat mulai sedini umur-umur belasan tahun, namun gejala-gejala atau persoalan-persoalan kesehatan biasanya tidak timbul sampai kemudian di masa dewasa ketika penyempitan arteri menjadi parah. Merokok sigaret-sigaret, tekanan darah tnggi, kolesterol yang meningkat, dan kencing manis (diabetes mellitus) dapat mempercepat atherosclerosis dan menjurus pada penimbulan yang dini dari gejala-gejala dan komplikasi-komplikasi, terutama pada orang-orang yang mempunyai sejarah keluarga dari atherosclerosis yang dini.
Atherosclerosis koroner (atau penyakit arteri koroner) merujuk pada atherosclerosis yang menyebabkan pengerasan dan penyempitan dari arteri-arteri koroner. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh suplai darah yang berkurang ke otot jantung dari atherosclerosis koroner disebut penyakit jantung koroner atau coronary heart diseases (CHD). Penyakit-penyakit jantung koroner termasuk serangan-serangan jantung, kematian mendadak yang tidak diharapkan, nyeri dada (angina), irama-irama jatung yang abnormal (aritmia), dan gagal jantung yang disebabkan oleh pelemahan otot jantung.
Atherosclerosis and angina pectoris
Angina pectoris (juga dirujuk sebagai angina) adalah nyeri atau tekanan dada yang terjadi ketika suplai darah dan oksigen ke otot jantung tidak dapat mengimbangi keperluan-keperluan otot. Ketika arteri-arteri koroner menyempit lebih dari 50 sampai 70 persen, arteri-arteri mungkin tidak mampu untuk meningkatkan suplai darah ke otot jantung selama latihan atau periode-periode lain dari permintaan yang tinggi untuk oksigen. Suplai oksigen yang tidak cukup ke otot jantung menyebabkan angina. Angina yang terjadi dengan latihan atau pengerahan tenaga disebut exertional angina. Pada beberapa pasien-pasien, terutama yang mengidap diabetes, pengurangan yang progresif dari aliran darah ke jantung mungkin terjadi tanpa segala nyeri atau dengan hanya sesak napas atau kelelahan dini yang tidak biasa.
Exertional angina biasanya rasanya seperti tekanan, berat, diperas, atau nyeri diseluruh dada. Nyeri ini mungkin berjalan ke leher, rahang, lengan-lengan, punggung, atau bahkan gigi-gigi, dan mungkin disertai oleh sesak napas, mual, atau keringat dingin. Exertional angina secara khas berlangsung satu sampai 15 menit dan dibebaskan dengan istirahat atau mengambil nitroglycerin dengan menempatkan tablet dibawah lidah. Keduanya istirahat dan nitroglycerin mengurangi permintaan otot jantung untuk oksigen, jadi menghilangkan angina. Exertional angina mungkin adalah tanda peringatan pertama dari penyakit arteri koroner yang telah lanjut. Nyeri-nyeri dada yang hanya berlangsung beberapa detik jarang disebabkan oleh penyakit arteri koroner.
Angina juga dapat terjadi saat istirahat. Angina pada saat istirahat lebih umumnya mengindikasikan bahwa arteri koroner telah menyempit ke derajat yang begitu kritis sehingga jantung tidak menerima oksigen yang cukup bahkan pada saat istirahat. Angina pada saat istirahat jarang mungkin disebabkan oleh spasme dari arteri koroner (kondisi yang disebut Prinzmetal's angina atau variant angina). Tidak seperti serangan jantung, tidak ada kerusakan otot yang permanen dengan exertional atau rest angina.
Atherosclerosis dan Serangan Jantung
Adakalanya permukaan dari plak kolesterol dalam arteri koroner mungkin pecah/robek, dan bekuan darah terbentuk pada permukaan dari plak. Bekuan menghalangi aliran darah melalui arteri dan berakibat pada serangan jantung. Penyebab dari robekan yang menjurus pada pembentukan dari bekuan sebagian besar tidak diketahui, namun faktor-faktor yang berkontribusi mungkin termasuk merokok sigaret atau paparan pada nikotin lainnya, kolestetol LDL yang meningkat, tingkat-tingkat yang meninggi dari catecholamines darah (adrenaline), tekanan darah tinggi, dan kekuatan-kekuatan mekanik dan biokimia lainnya.
Tidak seperti exertional atau rest angina, otot jantung mati selama serangan jantung dan kehilangan otot adalah permanan, kecuali aliran darah dapat dipulihkan dengan segera, biasanya dalam satu sampai enam jam.
Sementara serangan-serangan jantung dapat terjadi setiap saat, lebih banyak serangan-serangan jantung terjadi antara jam 4:00 pagi dan jam 10:00 pagi karena tingkat-tingkat darah yang lebih tinggi dari adrenalin yang dilepas dari kelenjar-kelenjar adrenal selama jam-jam di pagi hari. Adrenalin yang meningkat, seperti didiskusikan sebelumnya, mungkin berkontribusi pada robekan dari plak-plak kolesterol.
Kira-kira 50% dari pasien-pasien yang mengembangkan serangan-serangan jantung mempunyai gejala-gejala peringatan seperti exertional angina atau rest angina sebelum serangan-serangan jantung mereka, namun gejala-gejla ini mungkin ringan.
Gejala-Gejala Serangan Jantung
Meskipun nyeri atau tekanan dada adalah gejala yang paling umum dari serangan jantung, korban-korban serangan jantung mungkin mengalami keberagaman dari gejala-gejala termasuk:
  • Nyeri, kepenuhan, dan/atau perasaan diperas dari dada
  • Nyeri rahang, sakit gigi, sakit kepala
  • Sesak napas
  • Mual, muntah, dan/atau ketidaknyamanan perut tengah bagian atas
  • Berkeringat
  • Panas di hulu hati (heartburn) dan/atau salah cerna (indigestion)
  • Nyeri lengan (lebih umum lengan kiri, namun mungkin kedua lengan)
  • Nyeri punggung bagian atas
  • Rasa tidak enak badan keseluruhan
  • Tidak ada gejala-gejala (kira-kira seperempat dari semua serangan-serangan jantung adalah tanpa gejala, tanpa nyeri dada atau gejala-gejala baru. Serangan-serangan jantung yang diam (tanpa gejala) adalah tertutama umum diantara pasien-pasien dengan diabetes mellitus).
Meskipun gejala-gejala dari serangan jantung pada waktu-waktu dapat samar-samar dan ringan, adalah penting untuk mengingat bahwa serangan-serangan jantung yang tidak menghasilkan gejala-gejala atau hanya gejala-gejala ringan dapat menjadi seserius dan mengancam nyawa seperti serangan-serangan jantung yang menyebabkan nyeri dada yang berat. Terlalu sering pasien-pasien menghubungkan gejala-gejala serangan jantung pada "salah cerna (indigestion)", "kelelahan", atau "stres", dan secara konsekwen menunda pencarian perhatian medis yang segera. Seseorang tidak dapat lebih menekankan kepentingan dari mencari perhatian medis yang segera pada kehadiran dari gejala-gejala yang menyarankan serangan jantung. Diagnosis dan perawatan yang dini menyelamatkan nyawa-nyawa, dan menunda dalam mendapatkan bantuan medis dapat menjadi fatal. Penundaan dalam perawatan dapat menjurus pada pengurangan fungsi jantung yang permanen yang disebabkan oleh kerusakan yang lebih ekstensif pada otot jantung. Kematian juga mungkin terjadi sebagai akibat dari penimbulan yang tiba-tiba dari aritmia-aritmia seperti ventricular fibrillation.

Komplikasi-Komplikasi Serangan Jantung

Gagal Jantung

Ketika jumlah yang besar dari otot jantung mati, kemampuan dari jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh berkurang, dan ini dapat berakibat pada gagal jantung. Tubuh menahan cairan, dan organ-organ, contohnya, ginjal-ginjal mulai gagal.

Ventricular fibrillation

Luka pada otot jantung juga akan menjurus pada ventricular fibrillation. Ventricular fibrillation terjadi ketika pengaktifan elektrik yang normal, teratur dari kontraksi otot jantung digantikan oleh aktivitas elektrik yang kacau balau yang menyebabkan jantung untuk berhenti berdenyut dan memompa darah ke otak dan bagian-bagian lain dari tubuh. Kerusakan otak yang permanen dan kematian dapat terjadi kecuali aliran darah ke otak dipulihkan dalam waktu lima menit.
Kebanyakan dari kematian-kematian dari serangan-serangan jantung disebabkan oleh ventricular fibrillation dari jantung yang terjadi sebelum korban serangan jantung dapat mencapai ruang gawat darurat. Mereka yang mencapai ruang darurat mempunyai prognosis yang baik sekali; kelangsungan hidup dari serangan jantung dengan perawatan yang modern seharusnya melewati 90%. 1% sampai 10% dari korban-korban serangan jantung yang kemudian meninggal seringkali telah menderita kerusakan utama pada otot jantung awalnya atau kerusakan tambahan pada waktu kemudian.
Kematian-kematian dari ventricular fibrillation dapat dihindari dengan cardiopulmonary resuscitation (CPR) yang dimulai dalam waktu lima menit dari penimbulan ventricular fibrillation. CPR memerlukan pernapasan untuk korban dan menggunakan tekanan (kompresi) eksternal pada dada untuk memeras jantung dan memaksanya untuk memompa darah. Pada tahun 2008, the American Heart Association memodifikasi instruksi mulut ke mulut dari CPR, dan merekomendasikan bahwa kompresi-kompresi dada sendirian adalah efektif jika pendamping menolak untuk melakukan mulut ke mulut. Ketika paramedis-paramedis tiba, obat-obat dan/atau electrical shock (cardioversion) dapat dilakukan untuk merubah ventricular fibrillation kembali ke irama jantung yang normal dan mengizinkan jantung untuk memompa darah secara normal. Oleh karenanya, CPR yang segera dan respon yang cepat oleh paramedis-paramedis dapat memperbaiki kesempatan-kesempatan dari kelangsungan hidup dari serangan jantung. Sebagai tambahan, banyak tempat-tempay publik sekarang mempunyai automatic external defibrillators (AEDs) yang menyediakan electrical shock (kejutan listrik) yang diperlukan untuk memulihkan irama jantung yang normal sebelum paramedis-paramedis tiba. Ini sangat besar memperbaiki kesempatan-kesempatan dari kelangsungan hidup.
Faktor-Faktor Risiko Untuk Atherosclerosis Dan Serangan Jantung
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko mengembangkan atherosclerosis dan serangan-serangan jantung termasuk kolesterol darah yang meningkat, tekanan darah tinggi, penggunaan tembakau, diabetes mellitus, jenis kelamin laki-laki, dan sejarah keluarga dari penyakit jantung koroner. Sementara sejarah keluarga dan jenis kelamin laki-laki ditentukan secara genetik, faktor-faktor risiko lain dapat dimodofikasi melalui perubahan-perubahan dalam gaya hidup dan obat-obat.
  • Kolesterol Darah Tinggi (Hyperlipidemia). Tingkat kolesterol yang tinggi dalam darah dihubungkan dengan peningkatan risiko serangan jantung karena kolesterol adalah komponen utama dari plak-plak yang diendapkan pada dinding-dinding arteri. Kolesterol, seperti minyak, tidak dapat larut dalam darah kecuali ia gigabungkan dengan protein-protein khusus yang disebut lipoproteins. (Tanpa digabungkan dengan lipoproteins, kolesterol dalam darah akan berubah kedalam zat yang padat). Kolesterol dalam darah digabungkan dengan lipoproteins sebagai very low-density lipoproteins (VLDL), low-density lipoproteins (LDL) atau high-density lipoproteins (HDL).
Kolesterol yang digabungkan dengan low-density lipoproteins (Kolesterol LDL) adalah kolesterol "jahat" yang mengendapkan kolesterol dalam plak-plak arteri. Jadi, tingkat-tingkat yang naik dari Kolesterol LDL dihubungkan dengan peningkatan risiko serangan jantung.
Kolesterol yang digabungkan dengan HDL (Kolesterol HDL) adalah kolesterol "baik" yang mengeluarkan kolesterol dari plak-plak arteri. Jadi, tingkat-tingkat yang rendah dari kolesterol HDL dihubungkan dengan peningkatan risiko serangan jantung.
Tindakan-tindakan yang menurunkan kolesterol LDL dan/atau menaikan kolesterol HDL (menghilangkan kelebihan berat badan, diet-diet yang rendah lemak-lemak jenuh, latihan teratur, dan obat-obat) telah ditunjukan menurunkan risiko serangan jantung. Satu kelompok obat yang penting untuk merawat tingkat-tingkat kolesterol yang naik (statin-statin) mempunyai aksi-aksi sebagai tambahan pada penurunan kolesterol LDL yang juga melindungi terhadap serangan jantung. Kebanyakan pasien-pasien yang berisiko untuk serangan jantung harus berada pada statin tidak perduli berapa tingkat-tingkat kolesterol mereka.
  • Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko untuk mengembangkan atherosclerosis dan serangan jantung. Keduanya tekanan sistolik yang tinggi (ketika jantung berdenyut) dan tekanan diastolik yang tinggi (ketika jantung pada saat istirahat) meningkatkan risiko serangan jantung. Telah ditunjukan bahwa mengontrol hipertensi dengan obat-obat dapat mengurangi risiko serangan jantung.
  • Penggunaan Tembakau (Merokok). Tembakau dan asap tembakau mengandung bahan-bahan kimia yang menyebabkan kerusakan pada dinding-dinding pembuluh darah, mempercepat perkembangan dari atherosclerosis, dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Diabetes (Diabetes Mellitus). Keduanya diabetes mellitus yang tergantung insulin dan tidak tergantung insulin (tipe 1 dan tipe 2) dihubungkan dengan atherosclerosis yang dipercepat diseluruh tubuh. Oleh karenanya, pasien-pasien dengan diabetes mellitus berisiko untuk aliran darah yang berkurang ke kaki-kaki, penyakit jantung koroner, disfungsi kemampuan ereksi, dan stroke-stroke pada umur yang lebih dini daripada subjek-subjek yang bukan diabetik. Pasien-pasien dengan diabetes dapat menurunkan risiko mereka melalui pengontrolan yang keras dari tingkat-tingkat gula darah mereka, latihan teratur, pengontrolan berat badan, dan diet-diet yang baik.
  • Jenis Kelamin Laki-Laki. Pada semua umur, laki-laki lebih mungkin daripada wanita-wanita mengembangkan atherosclerosis dan penyakit jantung koroner. Beberpa ilmuwan-ilmuwan percaya bahwa perbedaan ini sebagian disebabkan oleh tingkat-tingkat darah yang lebih tinggi dari kolesterol HDL pada wanita-wanita daripada pada pria-pria. Bagaimanapun, perbedaan jenis kelamin ini menyempit ketika laki-laki dan wanita-wanita menjadi lebih tua.
  • Sejarah Penyakit Jantung Keluarga. Individu-individu dengan sejarah penyakit jantung koroner keluarga mempunyai peningkatan risiko serangan jantung. Terutama, risiko adalah lebih tinggi jika ada sejarah keluarga dari penyakit jantung koroner yang dini, termasuk serangan jantung atau kematian mendadak sebelum umur 55 tahun pada ayah atau saudara laki derajat satu lainnya, atau sebelum umur 65 tahun pada ibu atau saudara perempuan derajat satu lainnya.

Mendiagnosa Serangan Jantung

Ketika ada nyeri dada yang parah, kecurigaan bahwa serangan jantung sedang terjadi biasanya adalah tinggi, dan tes-tes dapat dilakukan secara cepat yang akan mengkonfirmasi serangan jantung. Persoalan timbul, bagaimanapun, ketika gejala-gejala dari serangan jantung tidak termasuk nyeri dada. Serangan jantung mungkin tidak dicurigai, dan tes-tes yang sesuai/tepat mungkin tidak dilakukan. Oleh karenanya, tindakan awal dalam mendiagnosa serangan jantung adalah menjadi curiga bahwa satu telah terjadi.
Electrocardiogram. Electrocardiogram (ECG) adalah perekaman dari aktivitas elektrik jantung. Kelainan-kelainan dalam aktivitas elektrik biasanya terjadi dengan serangan-serangan jantung dan dapat mengidentifikasi area-area dari otot jantung yang kekurangan oksigen dan/atau area-area dari otot yang telah mati. Pada pasien dengan gejala-gejala yang khas dari serangan jantung (seperti nyeri dada yang menghancurkan) dan perubahan-perubahan yang karakteristik dari serangan jantung pada ECG, diagnosis yang terjamin dari serangan jantung dapat dibuat secara cepat di ruang darurat dan perawatan dapat dimulai segera. Jika gejala-gejala pasien adalah samar-samar atau atipikal dan jika ada kelainan-kelainan ECG yang telah ada, contohnya, dari serangan-serangan jantung yang lama atau pola-pola elektrik yang abnormal yang membuat interpretasi dari ECG sulit, diagnosis dari serangan jantung mungkin kurang terjamin. Pada pasien-pasien ini, diagnosis dapat dibuat hanya berjam-jam kemudian melalui deteksi dari enzim-enzim kardiak yang meninggi dalam darah.
Tes-Tes Darah. Enzim-enzim kardiak adalah protein-protein yang dilepaskan kedalam darah oleh otot-otot jantung yang mati. Enzim-enzim kardiak ini adalah creatine phosphokinase (CPK), sub-fraksi khusus dari CPK (terutama, fraksi MB dari CPK), dan troponin, dan tingkat-tingkat mereka dapat diukur dalam darah. Enzim-enzim kardiak ini secara khas meninggi dalam darah beberapa jam setelah penimbulan dari serangan jantung. Rentetan dari tes-tes darah untuk enzim-enzim yang dilakukan melalui periode waktu dari 24-jam adalah bermanfaat tidak hanya dalam mengkonfirmasi diagnosis serangan jantung, namun perubahan-perubahan dalam tingkat-tingkat mereka melalui waktu juga berkorelasi dengan jumlah dari otot jantung yang telah mati.
Faktor yang paling penting dalam mendiagnosa dan merawat serangan jantung adalah perhatian medis yang segera. Evaluasi yang cepat mengizinkan perawatan yang dini dari irama-irama abnormal yang secara potensial mengancam nyawa seperti ventricular fibrillation dan mengizinkan reperfusion (kembalinya aliran darah ke otot jantung) dini dengan prosedur-prosedur yang membuka sumbatan arteri-arteri koroner yang tersumbat/terhalangi. Lebih cepat aliran darah ditegakkan kembali, lebih banyak otot jantung yang diselamatkan.
Pusat-pusat medis yang besar dan aktif seringkali mempunyai "unit nyeri dada" dimana pasien-pasien yang dicuriggai mempunyai serangan-serangan jantung dievaluasi secara cepat. Jika serangan jantung terdiagnosa, terapi yang segera dimulai. Jika diagnosis serangan jantung pada awalnya tidak jelas, pasien ditempatkan dibawah pengamatan yang terus menerus hingga hasil-hasil dari pengujian yang lebih jauh tersedia.
Faktor-Faktor Risiko Serangan Jantung Pada Wanita
Penyakit Jantung Koroner atau coronary artery disease (CAD) dan serangan-serangan jantung dipercayai secara salah terjadi terutama pada pria-pria. Meskipun adalah benar bahwa prevalensi dari CAD diantara wanita-wanita adalah lebih rendah sebelum menopause, risiko dari CAD meningkat pada wanita-wanita setelah menopause. Pada umur 75 tahun, risiko seorang wanita untuk CAD adalah sama pada yang dari seorang pria. CAD adalah penyebab utama dari kematian dan ketidakmampuan pada wanita-wanita setelah menopause. Faktanya, seorang wanita yang berumur 50 tahun menghadapai 46% risiko mengembangkan CAD dan 31% risiko meninggal dari penyakit arteri koroner. Berlawanan dengannya, kemungkinannya mendapatkan dan meninggal dari kanker payudara adalah 10% dan 3%.
Faktor-faktor risiko untuk mengembangkan CAD pada wanita-wanita adalah sama seperti pada pria-pria dan termasuk:
Merokok Sigaret
Bahkan merokok "ringan" menaikan risiko CAD. Pada satu studi, wanita-wanita setengah tua yang merokok satu sampai 14 sigaret per hari mempunyai dua kali peningkatan pada stroke (disebabkan oleh atherosclerosis dari arteri-arteri ke otak) sedangkan mereka yang merokok lebih dari 25 sigaret per hari mempunyai risiko stroke 3.7 kali lebih tinggi daripada wanita-wanita yang tidak merokok. Lebih jauh, gabungan dari merokok dan penggunaan pil-pil pengontrol kelahiran meningkatkan risiko serangan jantung bahkan lebih jauh, terutama pada wanita-wanita diatas umur 35 tahun.
Menghentikan merokok segera mulai mengurangi risiko serangan jantung. Risiko secara berangsur-angsur kembali ke risiko yang sama dari wanita-wanita yang tidak merokok setelah beberapa tahun tidak merokok.
Petunjuk-Petunjuk Perawatan Kolesterol Pada Wanita-Wanita
Petunjuk-petunjuk perawatan NCEP (National Cholesterol Education Program) sekarang untuk tingkat-tingkat kolesterol yang tidak diinginkan adalah sama untuk wanita-wanita dan pria-pria.
Gejala-Gejala Serangan Jantung Pada Wanita Dan Mendiagnosa Serangan Jantung
Wanita-wanita adalah lebih mungkin menghadapai penundaan-penundaan dalam penegakkan diagnosis serangan jantung daripada pria-pria. Ini sebagian karena wanita-wanita cenderung mencari perawatan medis lebih telat daripada pria-pria, dan sebagian karena mendiagnosa serangan-serangan jantung pada wanita-wanita dapat adakalanya lebih sulit daripada mendiagnosa serangan jantung pada pria-pria. Sebab-sebab termasuk:
  1. Wanita-wanita lebih mungkin daripada pria-pria mempunyai gejala-gejala serangan jantung yang atipikal seperti:
    • nyeri leher dan pundak,
    • nyeri perut,
    • mual,
    • muntah,
    • lelah, dan
    • sesak napas.
  2. Serangan-serangan jantung yang diam (serangan-serangan jantung dengan sedikit atau tidak ada gejala-gejala) adalah lebih umum diantara wanita-wanita daripada diantara pria-pria.
  3. Wanita-wanita mempunyai kejadian-kejadian yang lebih tinggi daripada pria-pria dari nyeri nyeri dada yang tidak disebabkan oleh penyakit jantung, contohnya nyeri dada dari spasme esophagus.
  4. Wanita-wanita adalah kurang mungkin daripada pria-pria untuk mempunyai penemuan-penemuan yang khas pada ECG yang adalah perlu untuk mendiagnosa serangan jantung dengan cepat.
  5. Wanita-wanita adalah lebih mungkin daripada pria-pria untuk mempunyai angina (nyeri dada yang disebabkan oleh kekurangan suplai darah ke otot jantung) yang disebabkan oleh spasme dari arteri-arteri koroner atau disebabkan oleh penyakit dari pembuluh-pembuluh darah yang paling kecil (microvasculature disease). Kateterisasi jantung dengan coronary angiograms (studi-studi x-ray dari arteri-arteri koroner yang dipertimbangkan sebagai tes-tes yang paling dipercaya untuk CAD) akan mengungkap arteri-arteri koroner yang normal dan oleh karenanya tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa dua kondisi-kondisi ini.
  6. Wanita-wanita lebih mungkin untuk mempunyai tes-tes yang menyesatkan, atau "positif palsu" yang tidak invasif untuk CAD daripada pria-pria.
Karena sifat yang atipikal dari gejala-gejala dan kesulitan-kesulitan yang sekali-kali dalam mendiagnosa serangan jantung pada wanita-wanita, wanita-wanita kurang mungkin untuk menerima terapi thrombolitik yang agresif atau coronary angioplasty, dan lebih mungkin untuk menerimanya kemudian daripada pria-pria. Wanita-wanita juga kurang mungkin dikirim ke unit perawatan koroner.

Perawatan Untuk Serangan Jantung Pada Wanita

Terapi thrombolitik (fibrinolytic atau pelarutan bekuan) telah ditunjukan mengurangi kematian dari serangan-serangan jantung secara sama pada pria-pria dan wanita-wanita; bagaimanapun, komplikasi dari stroke-stroke dari terapi thrombolitik mungkin sedikit lebih tinggi pada wanita-wanita daripada pada pria-pria.
Emergency percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) atau coronary stenting untuk serangan jantung akut adalah efektif baik pada wanita-wanita maupun pada pria-pria; bagaimanapun wanita-wanita mungkin mempunyai angka yang sedikit lebih tinggi dari komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan prosedur dalam pembuluh-pembuluh darah mereka (seperti perdarahan atau pembekuan pada titik dari peyisipan dari kateter PTCA di selangkangan paha) dan kematian. Angka yang lebih tinggi dari komplikasi-komplikasi ini telah dihubungkan pada umur wanita yang lebih tua, ukuran arteri yang lebih kecil, dan keparahan angina yang lebih besar. Hasil jangka panjang dari angioplasty atau stenting bagaimanapun, adalah serupa pada pria-pria dan wanita-wanita, dan harus tidak ditahan karena jenis kelamin.
Kematian dengan segera dari coronary artery bypass graft surgery (CABG) pada wanita-wanita adalah lebih tinggi daripada yang untuk pria-pria. Angka kematian segera yang lebih tinggi telah dihubungkan pada umur wanita yang lebih tua, ukuran arteri yang lebih kecil, dan keparahan angina yang lebih besar (sama seperti untuk PTCA). Kelangsungan hidup jangka panjang , angka kekambuhan serangan jantung dan/atau keperluan untuk operasi kembali, bagaimanapun, adalah serupa pada pria-pria dan wanita-wanita setelah CABG.

Terapi Hormon Dan Serangan Jantung Pada Wanita

Setelah menopause, produksi dari estrogen oleh ovaries (indung-indung telur) berangsur-angsur berkurang melalui waktu beberapa tahun. Bersama dengan pengurangan ini, ada penigkatan pada LDL (kolesterol "jahat") dan pengurangan kecil pada HDL (kolesterol "baik"). Perubahan-perubahan ini pada tingkat-tingkat lipid dipercayai adalah salah satu dari sebab-sebab untuk penigkatan risiko mengembangkan CAD setelah menopause. Wanita-wanita yang telah diangkat indung-indung telurnya melalui operasi (oophorectomy) atau mengalami menopause yang dini, juga mempunyai risiko CAD yang dipercepat.
Karena perawatan dengan homon estrogen berakibat pada tingkat-tingkat kolesterol HDL yang lebih tinggi dan LDL yang lebih rendah, dokter-dokter telah berpikir bertahun-tahun bahwa estrogen akan melindungi wanita-wanita terhadap CAD (serta melindungi terhadap dementia dan stroke). Banyak studi-studi telah menemukan bahwa wanita-wanita postmenopause yang memakai estrogen mempunyai angka-angka CAD yang lebih rendah daripada wanita-wanita yang tidak memakainya. Sayangnya banyak dari studi-studi adalah studi-studi pengamatan (studi-studi dimana wanita-wanita diikuti melalui waktu namun memutuskan sendiri apakah mereka ingin memakai estrogen atau tidak). Studi-studi pengamatan mempunyai kekurangan-kekurangan yang serius karena mereka adalah subyek pada penyimpangan seleksi; contohnya, wanita-wanita yang memilih untuk memakai hormon-hormon estrogen mungkin lebih sehat dan mempunyai risiko yang lebih rendah dari serangan-serangan jantung daripada mereka yang tidak memakainya. Dengan kata-kata lain, sesuatu yang lain dalam kebiasaan-kebiasaan harian dari wanita-wanita yang memakai estrogen (seperti latihan atau diet yang sehat) mungkin membuat mereka kurang mungkin mengembangkan serangan-serangan jantung. Oleh karenanya, hanya percobaan yang secara acak (studi dimana wanita-wanita setuju diberikan estrogen atau placebo atau pil-pil gula secara acak namn tidak diberitahu pil-pil mana yang mereka pakai sampai akhir dari studi) dapat menegakkan apakah terapi hormon setelah menopause dapat mencegah CAD.

Hasil-Hasil Percobaan HERS

The Heart and Estrogen/progestin Replacement Study (HERS), adalah percobaan secara acak yang dikontrol placebo dari efek penggunaan harian dari estrogens plus medroxyprogesterone (progestin) pada angka dari serangan-serangan jantung pada wanita-wanita postmenopause yang telah mempunyai CAD. Percobaan HERS tidak menemukan pengurangan pada serangan-serangan jantung pada wanita-wanita yang memakai terapi hormon. Kekurangan manfaat ini dalam mencegah serangan-serangan jantung terjadi walaupun tingkat kolesterol LDL 11% lebih rendah dan HDL 10% lebih tinggi pada wanita-wanita yang dirawat dengan hormon-hormon. Studi juga menemukan bahwa lebih banyak wanita-wanita dalam kelompok yang dirawat dengan hormon mengalami bekuan-bekuan darah di vena-vena dan penyakit kantong empedu daripada wanita-wanita di kelompok yang dirawat dengan placebo. (Bekuan-bekuan darah dalam vena-vena adalah berbahaya karena bekuan-bekuan ini dapat berpergian ke paru-paru dan menyebabkan pulmonary embolism, kondisi dengan nyeri dada, sesak napas, dan bahkan shock dan kematian). Bagaimanapun, penigkatan dalam penyakit kantong empedu dan bekuan-bekuan darah diantara pemakai-pemakai sehat dari estrogen yang tidak mempunyai penyakit jantung adalah sangat kecil.
Berdasarkan pada hasil-hasil dari studi ini, peneliti-peneliti menyimpulkan bahwa estrogen adalah tidak efektif dalam mencegah penyakit arteri koroner dan serangan-serangan jantung pada wanita-wanita postmenopause yang telah mempunyai CAD. Harus dicatat, bagaimanapun, bahwa hasil-hasil dari percobaan HERS hanya berlaku pada wanita-wanita yang mempunyai CAD yang diketaui sebelum memulai terapi hormon dan tidak pada wanita-wanita tanpa penyakit arteri koroner yang diketahui.

Hasil-Hasil Percobaan WHI

The Women's Health Initiative (WHI) adalah percobaan pertama yang dikontrol secara acak yang didisain untuk menentukan manfaat-manfaat jangka panjang dan risiko-risiko dari perawatan dengan estrogen-estrogen plus medroxyprogesterone (progestin) pada wanita-wanita menopause yang sehat (wanita-wanita tanpa CAD). Hasil-hasil telah dilaporkan dalam rentetan dari artikel-artikel pada tahun 2002, 2003, dan 2004. Porsi estrogen + progestin dari studi WHI harus dihentikan lebih awal daripada yang direncanakan, setelah hanya 5.2 tahun, karena peningkatan dalam penyakit jantung koroner, stroke, dan pulmonary embolism diantara wanita-wanita yang menggunakan estrogen + progesterone melebihi manfaat-manfaat dari pengurangan patah-patah tulang dan kanker kolon (usus besar). Porsi estrogen sendiri dari WHI dihentikan karena wanita-wanita yang memakai estrogen sendirian telah tidak mempunyai pengurangan dalam risiko serangan jantung, namun telah ada peningkatan yang signifikan pada risiko stroke.
Peningkatan pada kanker payudara menjadi jelas setelah tiga sampai lima tahun, namun peningkatan pada penyakit jantung dan pulmonary emboli terjadi dini, di tahun pertama.

Yang Terbaru Dari Serangan Jantung

Kesadaran publik yang lebih besar tentang serangan-serangan jantung dan perubahan-perubahan gaya hidup telah berkontribusi pada pengurangan yang dramatis pada kejadian dari serangan jantung selama empat dekade terakhir. Obat-obat anticoagulant yang diperbaiki seperti hirudin dan hirulog, sedang diuji dan mungkin melengkapi terapi-terapi sekarang ini. Peran dari "super aspirins" [abciximab (Reopro) dan eptifibatide (Integrilin)] juga sekarang ini sedang diselidiki.
Versi-versi yang lebih efektif dari TPA sedang dikembangkan. Secara meningkat, paramedik-paramedik dapat melakukan ECG-ECG dilapangan, mendiagnosa serangan jantung, dan membawa pasien-pasien secara langsung ke rumah-rumah sakit yang mempunyai kemampuan untuk melakukan PTCA dan stenting. Ini dapat menghemat waktu dan mengurangi kerusakan pada jantung. Pada saat ini, perawatan paling baik yang dapat diterima untuk serangan jantung adalah identifikasi segera dari diagnosis, dan pengangkutan ke rumah sakit yang dapat melakukan kateterisasi segera dan PTCA atau stenting dalam waktu 90 menit pertama dari peristiwa jantung.
Data akhir-akhir ini telah menunjukan bahwa menurunkan tingkat-tingkat darah LDL bahkan lebih jauh daripada yang sebelumnya disarankan mungkin lebih jauh mengurangi risiko serangan-serangan jantung.
Penelitian juga telah menunjukan bahwa peradangan mungkin memainkan peran dalam pengembangan atherosclerosis, dan ini adalah area yang aktif dari penyelidikan sekarang. Juga ada bukti awal bahwa dengan rancang bangun (engineering) genetik mungkin adalah mungkin untuk mengembangkan obat yang dapat dimasukkan untuk membersihkan plak-plak dari arteri-arteri ("scavenger molecule").

Tidak ada komentar:

Posting Komentar