SAP TENTANG PERAWATAN LUKA BAKAR DERAJAT 2
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dilakukanya penyuluhan luka bakar derajat 2,karena banyaknya masyarakat yang kurang tahu apa itu luka bakar dan bagaimana cara penangananya.
B. Masalah yang akan dipecahkan
Penyuluhan kepada masyarakat supaya mereka tahu apa itu luka bakar,serta cara penangananya.
C. Kelompok sasaran
Pasien di ruang Al kautsar atas blok A kamar : 10
D. Hasil yang diharapkan
Setelah dilakukan penyuluhan,klien tahu serta bias menangani luka bakar secara mandiri.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan umum :
Klien mengetahui definisi,jenis,dan cara pananggulangan luka bakar.
2. Tujuan khusus :
- klien dapat menyebutkan definisi luka bakar.
- klien dapat menyebutkan jenis luka bakar.
- klien dapat menanggulangi luka bakar secara mandiri.
III. SASARAN
- Primer : bapak ahmad (40 th) klien ruang Al kautsar no: 10 Rumah Sakit Islam Wonosobo.
- Sekunder : istri klien dan anggota keluarga yang lain
- tersier :pasien lain yang ada di ruangan yang sama
IV. TEMPAT
Ruang Al kautsar atas kamar no:10 Rumah Sakit Islam Wonosobo
V. WAKTU
(20 menit) Selasa,24 Desember 2010 jam 09.30-09.50 WIB
- 2 menit pembukaan
- 11 menit penyampaian isi
- 5 menit evaluasi
- 2 menit penutup
VI. MATERI
(terlampir)
VII. METODE
Ceramah dan tanya jawab
VII. MEDIA
Lembar balik,leaflet,alat kesehatan asli atau tiruan.
IX. EVALUASI
- klien mampu menyebutkan definisi luka bakar
- klien mampu menyebutkan jenis luka bakar
- klien mampu menanggulangi luka bakar secara mandiri
MATERI
A. PENGERTIAN
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak mata dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, radiasi, juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (frost bite).
Luka bakar adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam ataau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan.(buku Ilmu Ajar bedah. Syamsuhidayat)
Luka bakar adalah kerusakan secara langsung maupun yang tidak langsung pada jaringan kulit yang tidak menutup kemungkinan sampai ke organ dalam, yang di sebabkan kontak langsung denagn sumber panas yaitu api, air/ uap panas, bahan kimia, radiasi, arus listrik, dan suhu sanagt dingin.
B. TUJUAN
Tujuan umum :
Klien mengetahui definisi,jenis,dan cara pananggulangan luka bakar.
Tujuan khusus :
- klien dapat menyebutkan definisi luka bakar.
- klien dapat menyebutkan jenis luka bakar.
- klien dapat menanggulangi luka bakar secara mandiri.
C. INDIKASI
-Orang yang mengalami luka bakar
D. PENGKAJIAN
Pengkajian yang dilakukan antara lain :
-Derajat luka bakar
-Luas area yang terluka
-Ada tidaknya infeksi
E. PROGRAM PENANGANAN LUKA BAKAR
- Penyuluhan
Memberikan pengertian kepada klien tentang apa itu luka bakar dan cara penangananya.
Beberapa tindakan yang dapat membantu klien untuk merawat luka bakar :
I.Tindakan
I.persiapan alat
II.Persiapan pasien
o Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan
o Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien
III.Langkah-langkah
1. Perawatan luka
1. Perawatan pertama
- Segera setelah terbakar, dinginkan luka dengan air dingin, yang terbaik dengan temperatur 20oC selama 15 menit
- Luka bakar tingkat I tidak memerlukan pengobatan khusus, dibersihkan dan diberi analgetika saja.
- Luka bakar tingkat II dan III, penderita dibersihkan seluruh tubuhnya, rambutnya dikeramasi, kuku-kuku dipotong, lalu lukanya dibilas dengan cairan yang mengandungdesinfektan seperti sabun cetrimid 0,5% (savlon) atau Kalium permanganat. Kulit-kulit yang mati dibuang, bullae dibuka karena kebanyakan cairan di dalamnya akan terinfeksi
2. Perawatan Definitif
a) Perawatan tertutup
Setelah luka bersih, ditutup dengan selapis kain steril berlubang-lubang (tulle) yang mengandung vaselin dengan atau tanpa antibiotika lalu dibebat tebal untuk mencegah evaporasi dan melindungi kulit dari trauma dan bakteri. Sendi-sendi ditempatkan pada posisi full extension.
b) Perawatan Terbuka
Eksudat yang keluar dari luka beserta debris akan mengering akan menjadi lapisan eschar. Penyembuhan akan berlangsung dibawah eschar. Penderita dirawat di dalam ruangan isolasi. Setiap eschar yang pecah harus diberikan obat-obatan lokal dan dikontrol bila ada penumpukan pus dibawah eschar maka haru dilakukan pempukaan eschar (escharotomi).
c) Perawatan Semi terbuka
Sama seperti perawatan terbuka tetapi diberikan juga obat-obatan lokal. Obat lokal berberntuk krim yang akan melunakkan eschar dan memudahkan perawatan untuk dibersihkan.
3. Obat-obatan lokal
- Silver sulfadiazin krim 1% diberikan sehari sekali. Silver sulfadiazin bekerja sebagai bakterisida yang efektif terhadap kuman gram positif.
4. Mandi
Badan penderita setiap 1-2 hari setelah resusitasi selesai harus dibersihkan dari kotoran yang melekat dengan memandikannya. Luka dibilas dengan cairan yang mengandung desinfektan (savlon 1:30 atau Kalium Permanganat 1:10.000). Escharotomi pada perawatan terbuka umumnya dikerjakan pada minggu kedua dengan cara eksisi memakai pisau, dermatom, elektro eksisi atau enzimatik (kolagenase).
5. Skin Grafting
Skin grafting sangat penting untuk penderita untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi kehilangan cairan.
6. Antibiotika Sistemik
a. Bakteri yang berada pada luka umumnya gram positif dan hanya berkembang setempat, tetapi bakteri gram negatif seperti pseudomonas sangat invasif dan banyak menimbulkan sepsis. Karena banyaknya jaringan nekrotik pada luka bakar maka penetrasi antibiotika sistemik ke luka tidaklah meyakinkan. Oleh karena itu antibiotika sistemik digunakan bila timbul gejala sepsis. Macam antibiotika ditentukan dari kultur dari bagian yang terinfeksi, baik luka, darah maupun urine.
b. Antibiotika pilihan adalah cephalosporin generasi pertama (cefazolin, cephapirin dan cephalotin). Generasi ketiga khususnya ceftazidim mempunyai efektifitas besar terhadap pseudomonas.
DAFTAR PUSTAKA
JAPARDI,ISKANDAR.Fakultas kedokteran bagian bedah.jakarta: Balai pustaka.2007
Potter & perry.2005.Fundamental keperawatan vol 2.jakarta : EGC
Brunner & sudarti.2006.Keperawatan Medikal Bedah jilid 8.jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar