Cari Blog Ini

Sabtu, 15 Januari 2011

SAP Perawatan Klien Mobilitas



SAP
Perawatan Klien Mobilitas
I. PENDAHULUAN
A.   Latar belakang masalah
Dilakukanya penyuluhan perawatan klien mobilisasi karena banyak masayarakat yang kurang mengetahui bagai mana perawatan fisik pasien dengan gangguan mobilitas.
B.    Masalah yang akan dipecahkan
Penyuluhan kepada masyarakat supaya mereka tahu apa itu mobilitas, penanganan gangguan dan perawatanya
C.    Kelompok sasaran
Pasien di ruang Cempaka RSUD SETJONEGORO Wonosobo  kamar 405
D.   Hasil yang diharapkan
Setelah dilakukan penyuluhan,klien tahu serta bisa merawat pasien dengan gangguan mobilitas secara mandiri.

II.        TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Tujuan umum :
Klien mengetahui definisi,jenis,dan cara perawatan pasien dengan gangguan mobilitas
2.      Tujuan khusus :
- klien dapat menyebutkan definisi mobilisasi.
- klien dapat menyebutkan jenis mobilisasi.
- klien dapat tahu merawat pasien dengan gangguan mobilisasi
- klien dapat mengetahui hal hal penting tentang mobilisasi
III.       SASARAN
-  Primer : bapak sasmul (40 th) klien ruang Cempaka RSUD SETJONEGORO Wonosobo  kamar 405
-  Sekunder : istri klien dan anggota keluarga yang lain
            -   tersier :pasien lain yang ada di ruangan yang sama
IV.       TEMPAT
Ruang Cempaka RSUD SETJONEGORO Wonosobo  kamar 405
V.        WAKTU
(20 menit) Selasa,24 Desember 2010 jam 09.30-09.50 WIB
-          2 menit pembukaan
-          11 menit penyampaian isi
-          5 menit evaluasi
-          2 menit penutup
VI.       MATERI
(terlampir)
VII.     METODE
Ceramah dan tanya jawab
VII.     MEDIA
Lembar balik,leaflet,alat kesehatan asli atau tiruan.
IX.       EVALUASI
- klien mampu menyebutkan definisi mobilitas
- klien mampu menyebutkan jenis mobilitas
- klien mampu menyebutkan cara merawat orang dengan gangguan mobilitas
- klien mampu menyebutkan hal-hal penting tentang mobilitas


MATERI
A.    PENGERTIAN
Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk mc;menuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.

B.     TUJUAN Mobilisasi
Beberapa tujuan dari mobilisasi menurut Susan J. Garrison (2004), antara lain :
1. Mempertahankan fungsi tubuh
2. Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan luka
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
4. Mempertahankan tonus otot
5. Memperlancar eliminasi Alvi dan Urin
6. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
7. Memberi kesempatan perawat dan pasien untuk berinteraksi atau berkomunikasi
C.    Macam-Macam Mobilisasi
1.      Mobilitas penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergcrak secara penuh dan bebas sehingga dapat mcaakukan interaksi sosial dan menjalankan peran schari-hari. Mobilitas pc:nuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunter dan scnsorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.

2.      Mobilitas sebagian
Merupakan kemampuan sescorang untuk bergerak dengan batasan yang jclas, dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cfedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pasien paraplcgi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena kehilangan kontrol motorik dan scnsorik. Mobilitas sebagian ini dibagi mcnjadi dua jenis, yaitu:

1.      Mobilitas sebagian temporer merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada sistem muskuloskeletal, contohnya adalah adanya dislokasi sendi dan tulang.
2.      Mobilitas sebagain permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang reve;rsibel. Contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang, dan untuk kasus poliomielitis terjadi karena terganggunya sistem saraf motorik dan sensorik.
D.    Faktor yang Memengaruhi Mobilitas
Mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
1.      Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang, karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaaan sehari-hari.
2.      Proses Penyakit/injuri. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena dapat mcmengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh orang yang menderita fraktur femur akan mengalami keterbatasan pcrgerakan dalam ekstremitas bagian bawah.
3.      Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh kebudayaan. Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering bc;rjalan jauh memiliki kemampuan mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas (sakit) karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.
4.      Tingkat Energi Seseorang. hnergi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar seseorang dapat melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup.
5.      Usia dan Status Perkembangan. terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tiungkat usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia.
E.     INDIKASI
-Orang yang mengalami masalah dengan mobilitas
F.     PENGKAJIAN
Pengkajian harus berfokus pada :
Adanya deformitas atau abnormalitas vertebra
Mengkaji : berat badan, tinggi badan, usia, keterbatasan dan kemampuan fisik, kemampuan otot pasien yang akan di lakukan perpindahan.
Lingkungan terdekat missal : jarak tempuh perpindahan, adanya hambatan dalam perpindahan,
Status peralatan yang terpasang mis : Infus, Kateter, kanul O2.
G.    PROGRAM  LATIHAN PADA KLIEN MOBILITAS
1.      Latihan Ambulasi
a. Duduk ditempat diatas tidur
Cara:
·Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badannya, dengan telapak tangan menghadap ke bawah
·Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien
·Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal
b.Turun dan berdiri
Cara:
·         Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
·Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki merenggang.
·Fleksikan lutut dan pinggang anda.
·Anjurkan pasien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu Anda dan letakkan kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien
·Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien
·Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi
·Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman
c. Membantu berjalan Cara:
·Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badan atau memegang tclapak tangan anda.
·Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien
·Bantu pasien untuk jalan
2.      Membantu Ambulasi dengan Memindahkan Pasien
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke branchard.
Cara:
·Atur branchard dalam posisi terkunci.
·Bantu pasien dengan 2-3 orang.
·Berdiri menghadap pasien.
·Silangkan tangan di depan dada.
·Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
·Orang pertama meletakkan tangan di bawah ieher/ bahu dan bawah pinggang, orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasicn dan orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
·Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard.
·Atur posisi pasien di brachard.




REFERENSI

3.      Standar Perawatan Pasien: Proses Keperawatan, Diagnosis, Dan Evaluasi - EGC

4.      Rencana Asuhan Kerpawatan – EGC

5.      Prosedur Perawatan Di Rumah - EGC

6.      Keperawatan Medikal- Bedah - EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar